Tidak perlu sungkan silahkan tanyakan saja langsung.
Untuk memenuhi KPR, ada beberapa dokumen yang perlu anda siapkan. Dokumen-dokumen dibawah ini adalah merupakan syarat KPR. Silahkan di simak.
- Administrasi
- Appraisal
- Provisi
- Asuransi Jiwa
- Asuransi Kebakaran
- APHT
- Cek Sertifikat
- Notaris (AJB & Balik Nama)
Besar biaya ini bisa berbeda dan bisa dinegosiasikan.
Kurang lebih antara 1%-6% dari nilai pinjaman.
Hitungan Besar Pajak
Nah untuk hitungannya berbeda untuk setiap wilayah/daerah karena pajak masuk ke kas daerah.
Maka dari itu bisa ditanyakan ke notaris terdekat (tanya aja gratis kok).
Selain itu juga Anda bisa memanfaatkan fitur urbanindo ini, baru tau saya ternyata urbanindo mempunyai
kalkulator perhitungan KPR.
Sekarang saya akan mencoba menggunakan perhitungan
kalkulator KPR ini, misalkan sya mau membeli rumah seharga
500jtUang muka sebesar 20%, bunga pinjamannya 12% dan lama angsurannya 15 tahun. Perhatikan gambar dibawah ini:
Misalkan anda ingin membeli harga rumah sebesar 1M, uang muka 50%, bunga pinjamannya 5% dan lama angsurannya 5 tahun, anda tinggal menggeser-geser saja seperti gambar di atas tersebut. Maka hasil dari perhitungan di atas adalah sebagai berikut:
Ingat ini hanya perhitungan saja ya, bilamana nanti ada yang bertanya beda, tentu saja setiap bank mempunyai perhitungan masing-masing untuk KPR nya. Selain itu juga urbanindo menyediakan Pengajuan KPR lewat Bank DBS, mungkin kedepannya akan ada bank-bank lain juga ya, kita harapkan saja. Agar lebih mudah.
Lengkap juga dengan angsuran per-bulannya. Bila Anda menginginkan pengajuan KPR dari sekarang melalui urbanindo sekarang sudah bisa. Tanpa menarik uang sedikit pun untuk jasa bantu urus KPR Online.
Pengajuan KPR Secara Online via UrbanIndo
Proses Lebih Mudah
Pengajuan KPR dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, hanya bermodal internet. Kami akan bantu mengurus proses aplikasi online tersebut.
Gratis
UrbanIndo tidak akan menarik uang sedikit pun dari Anda untuk jasa bantu urus KPR online ini.
Privasi Terjaga
UrbanIndo akan menjaga seluruh data personel dan finansial Anda tidak tersebar ke tangan pihak lain.
Bila Anda tertarik bisa langsung klik disini
Atau ingin bertanya langsung, hubungi saja:
022 - 2035 - 028
Bank Penerima Take Over KPR dari Bank lain
Konteks: saya mau beli tanah & membangun rumah
Bank:
Bukopin: tidak bisa
Artha Graha: bisa. Pembiayaan 70 persen dan maksimal 10 tahun.
Bank Jabar Banten: tidak jelas
Bank Syariah Mandiri: bisa. pembiayaan bisa sampai 90 persen, maksimal 15 tahun. Disamakan dengan pembelian rumah baru.
Bank Mega: bisa. pembiayaan sampai 70 persen. Maksimal 8 tahun.
Di bank syariah mandiri ketemu temen kuliah hehe (asyik ada orang dalem...)
Di Artha Graha sebenarnya bisa sih, tapi ya saya sendiri agak gimanaaaaa gitu sama bank ini...
Di Bank Mega, hitungan cicilannya gede (karena maksimal 8 tahun).
Gaji saya ga nyampe.
Marketing kredit bilang:
Marketing Kredit: "joint income saja mas".
Saya: "wah, saya belum nikah...".
Marketing Kredit: "kalo gitu sama mbak ini aja" *nunjuk customer servicenya
Jadi dengan ini saya sudahi pencarian saya atas KPR yang bisa untuk pembelian tanah dan pembangunan rumah (dari nol).
Rekap
KPR untuk pembelian tanah dan pembangunan rumah...
Yang JELAS TIDAK BISA
- BCA/BCA Syariah
- BTN/BTN Syariah
- Bank Mandiri
- Niaga/Niaga Syariah
- Panin
- Danamon
- Bukopin
- Bank DKI Syariah
Yang JELAS BISA
- BNI
- Bank Syariah Mandiri
- Artha Graha
- Bank Mega
- BII *tidak saya survei sendiri tapi ada info dari rekan-rekan saya
Yang BISA BERSYARAT
- Permata/Permata Syariah (hanya dengan developer yg kerjasama)
Yang TIDAK JELAS BISA/TIDAK
- BRI/BRIS
- Bank Jabar Banten
- HSBC (KPR hanya untuk yang sudah jadi nasabah)
Sebetulnya masih banyak bank yang menawarkan KPR, namun saya sendiri sudah menganggap pencarian saya sudah cukup ekstensif. Saya sendiri berikutnya akan apply ke BNI dan Syariah Mandiri.
Proses A kad Kredit
Waktu Akad kita akan bertemu dengan pihak pemilik rumah (developer/perorangan), pihak bank (jika KPR) dan Notaris.
Pada saat Akad intinya adalah penandatanganan Akta Jual Beli (AJB) oleh penjual dan pembeli.
AJB ini salah satu syarat untuk Balik Nama Sertifikat di BPN.
Pajak (Penjualan & Pembelian) serta Biaya Notaris harus dilunasi sebelum Akad bisa dilakukan.
Pada saat Akad Kredit alangkah baiknya untuk membaca dan mengerti semua isi dalam Akta Jual Beli.
Pada saat Akad juga akan tandatangan bukti kredit ke Bank.
Disitu akan terlampir biaya-biaya yang sudah/harus kita bayarkan baik itu pajak, biaya notaris, biaya provisi, administrasi dll.
Ada baiknya di cek jumlahnya, jangan lupa cek jumlah cicilan bulanan nya juga
Pelajari juga mengenai pelunasan dan penalty nya, akan tertera poin-poin nya.
Juga tentang Bunga nya, ini sangat sensitif karena biasanya banyak yg kurang mengerti di bagian ini.
Akan tertera besaran bunga dengan penjelasan masa fix nya dana apa yg akan terjadi setelah masa fix ini berakhir.
F. A. Q.
Jadi, Bank mana yang terbaik untuk Mengambil KPR?
- Bank terbaik saat ini untuk pengajuan KPR adalah Bank yang menyetujui aplikasi KPR dengan plafond dan jangka waktu sesuai kebutuhan kita, serta bunga atau margin yang sangat rendah.
Bank Swasta apa Bank Pemerintah/Negeri?
- Ya kurang lebih jawabannya sama dengan yang diatas ya

Sistem Anuitas atau Flat?
- Dari segi cicilan jika akan dilunasi di tengah jalan Flat lebih menguntungkan karena pokok pinjaman berkurang lebih besar di awal. Sistem anuitas pembayaran bunga lebih besar di awal cicilan.
- Jika pelunasan hingga akhir masa cicilan akan sama saja alias tidak ada bedanya.
Illustrasi:
Maksudnya proporsional disini adalah besaran margin & pokok hutang akan tetap sama di setiap cicilan. Kalau di piramida terbalik akan besar margin/bunga di awal-awal cicilan, sedangkan pokok hutang hanya berkurang sedikit.
Saya coba bikin ilustrasinya sedikit ya.
(M: margin; H: hutang)
1. Sistem fix proportion (biasa disebut proporsional/margin flat)
- Cicilan I : 3.000.000 (M: 2.000.000; H: 1.000.000)
- Cicilan II : 3.000.000 (M: 2.000.000; H: 1.000.000)
- Cicilan III : 3.000.000 (M: 2.000.000; H: 1.000.000)
- dst.
2. Sistem anuitas (piramida terbalik)
- Cicilan I : 3.000.000 (M: 2.800.000; H: 200.000)
- Cicilan II : 3.000.000 (M: 2.780.000; H: 220.000)
- Cicilan III : 3.000.000 (M: 2.760.000; H: 240.000)
- dst.
Lihat bedanya di ilustrasi gw yg bold
Di metode piramida terbalik muncul istilah "bayar bunganya dulu"
Sampai disini dulu penjelasan dari saya, silahkan bagi yang belum puas dan ada yang masih ingin bertanya-tanya jangan ragu untuk bertanya disini ya.
Semua data di atas adalah hasil dari share rekan-rekan saya yang akan mengajukan KPR dari bank lain dan ke bank yang lainnya. dan juga saya dapatkan dari beberapa sumber, dan juga kebetulan sya mantan peg bank, jadi bisa dibilang sya cukup paham mengenai KPR ini
