Pernah mendengar istilah art deco? Atau pernah melihat gedung dengan desain art deco?
Art deco merupakan gaya desain yang tengah digandrungi masyarakat. Gaya ini jamak diaplikasikan di berbagai bidang meliputi desain, fashion, seni grafis, film dan sebagainya.
Desain art deco pun banyak digunakan pada bangunan. Tentunya, gaya arsitektur yang ditampilkan pun sangat berbeda dan memiliki nilai seni tinggi.
Dalam perkembangannya, art deco banyak memunculkan ciri khasnya sendiri sehingga memberi perbedaan yang signifikan dengan bangunan arsitektur lainnya.
Lalu, apa itu desain art deco? Bagaimana karakteristik desain yang dimiliki oleh gaya ini? Nah bagi kamu yang penasaran, berikut penjelasan lengkap mengenai desain art deco.
Definisi Desain Art Deco
Art deco adalah gaya desain yang diperkenalkan pada tahun 1966 di Paris dalam sebuah pameran.
Namun kata art deco sendiri sebenarnya muncul sejak tahun 1925.
Sejarah desain ini tentu saja memiliki perkembangan, tidak hanya pada bidang seni namun juga menyebar luas sampai ke dunia fashion Amerika dan Eropa.
Art deco mengaplikasikan banyak detail, namun tidak memiliki detail ukir seperti gaya klasik.
Hal-hal yang ada di dalam art deco pun biasanya ditampilkan dengan warna mencolok, motif yang eksotis serta menggunakan dekorasi yang megah dan mewah.
Desain interior art deco yang muncul setelah Perang Dunia ke-1, biasanya memiliki proporsi yang lebih besar dengan gaya klasik dan geometris.
Ciri Arsitektur Art Deco
Foto: insider.com
Desain arsitektur art deco memiliki ciri khas ornamen yang historis. Aliran arsitektur ini memiliki perkembangan yang memengaruhi berbagai bentukan arsitektur.
Namun bukan berarti gaya yang diusung art deco menjadi kuno, lho. Justru art deco memberikan sentuhan modern yang indah dengan proporsi yang tidak biasa.
Agar tidak penasaran, berikut bentuk dan karakteristik art deco dalam desain arsitektur bangunan.
Ziggurat
Foto: i.pinimg.com
Ziggurat merupakan istilah yang dipakai untuk struktur bertingkat yang terlihat seperti tangga. Gaya arsitektur art deco memiliki ciri khas ziggurat sebagai faktor yang mendominasi.
Dipengaruhi oleh gaya arsitektur dari Babilonia dan Mesir, art deco menjadi cikal bakal gaya desain piramida Mesir.
Ziggurat sendiri merupakan arsitektur kuno yang berasal dari Mesopotamia, berupa bangunan raksasa yang memiliki bentuk piramida bertangga.
Pada desain arsitektur art deco, ziggurat menjadi karakteristik desain bangunan yang dikombinasikan dengan sentuhan modern, sehingga tercipta bangunan yang mewah dan tidak biasa.
Lengkungan
Foto: flickr.com
Bangunan yang melengkung merupakan salah satu ciri khas desain arsitektur art deco.
Biasanya, berbagai sisi bangunan ini memiliki lengkungan yang sama. Kendati demikian, art deco tidak menggunakan semua sisi untuk lengkungan.
Selain itu gaya ini juga menampilkan persegi yang tersusun dalam suatu pola, sehingga memberikan kesan yang rapi dengan bentuk lengkungan.
Baca juga:
Mengenal Gaya Arsitektur Kontemporer yang Unik dan Spektakuler
Atap Datar
Foto: resources.stuff.co.nz
Art deco juga merupakan turunan dari gaya kubisme, sangat mengagungkan bentuk kubus.
Sehingga bangunan art deco memiliki bentuk atap yang datar dan tidak miring seperti kebanyakan bangunan lainnya.
Atap bangunan yang diusung art deco pun biasanya dihias dengan bentuk menara atau parapet untuk letak yang lebih menarik.
Warna, Motif dan Material
Foto: myhistoryfix.com
Warna yang diusung oleh gaya desain art deco menggunakan warna-warna yang terang dan mencolok.
Warna solid yang ditampilkan pun biasanya memberikan kesan yang mewah seperti emas, perak, hijau emerald, hitam bold, silver dan biru.
Motif yang sering digunakan oleh art deco sangat beragam, seperti hewan, tanaman, motif geometris, chevron, trapezoid, dan motif-motif yang eksotis.
Adapun berbagai jenis material dan dekorasi bergaya art deco adalah material logam, kayu, batu alam, kulit binatang, dan kaca.
Bangunan Art Deco di Indonesia
Setelah mengetahui definisi hingga ciri khas art deco, di Indonesia bangunan dengan arsitektur art deco pun banyak ditemukan.
Berkat gaya arsitektur art deco, bangunan ini pun menjadi sangat terkenal bahkan bersejarah. Lalu, apa sajakah bangunan art deco di Indonesia? Simak berikut ini!
Hotel Savoy Homann
Foto: res.cloudinary.com
Hotel Savoy Homann merupakan hotel bintang empat yang terletak di Jalan Asia Afrika, Bandung.
Hotel ini dirancang dengan desain gelombang samudera bergaya art deco, karya Albert Aalbers pada tahun 1939.
Menjadi saksi bisu dari Konferensi Asia Afrika, hotel ini seakan menjadi landmark dari perkembangan desain arsitektur di Bumi Pasundan.
Hotel Grand Preanger
foto: wikimedia.com
Masih terletak di Jalan Asia Afrika, Grand Preanger adalah hotel tertua di Bandung.
Hotel Grand Preanger pada awalnya merupakan sebuah toko dan diubah menjadi hotel oleh W.H.C. Van Deeterkom pada tahun 1897.
Villa Isola
oto: puskomedia.id
Berada di dataran tinggi, Villa Isola menjadi bangunan dengan gaya arsitektur art deco yang melegenda.
Terletak di Jalan Setiabudi, Villa Isola kini digunakan sebagai kantor rektorat Universitas Pendidikan Indonesia.
Villa Isola dibangun pada tahun 1933 oleh hartawan Belanda, yaitu Dominique Willem Berretty.
Stasiun Solo Jebres
Foto: heritage.kai.id
Stasiun Solo Jebres merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Purwodiningratan, Surakarta.
Bangunan stasiun ini memiliki keunikan yang berbeda dengan stasiun lainnya.
Tampilan depan stasiun yang mewah ini bergaya Indische Empire, dengan detail yang dipengaruhi oleh gaya neo-klasik.
Tertarik memiliki hunian dengan sentuhan arsitektur art deco? Anda bisa membelinya di perumahan Orchard Park Batam Cluster Persea dan Citraland Celebes.
Bagaimana, menarik bukan? Itulah penjelasan mengenai bangunan desain arsitektur art deco yang bisa menjadi informasi untuk Anda.
Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat, ya!
Baca juga:
Kenalan Dengan Rumah Gaya Klasik Modern yang Mewah dan Memesona
Leave a comment