Mengenal Konsep Rumah Terbuka dalam Arsitektur Modern

7 min read

Foto: Unsplash

Desain rumah terbuka sudah menjadi tren dalam arsitektur modern sejak tahun 1990-an. 

Konsep ini berfokus pada penggabungan beberapa ruangan agar rumah terasa lebih luas. Salah satu contohnya bisa dilihat dalam rumah di Premier Estate 3 Bekasi.

Menurut definisinya sendiri, konsep rumah terbuka (open floor plan) mengacu pada sebuah hunian di mana dua atau lebih ruangan digabungkan untuk membentuk area yang lebih besar dengan menghilangkan dinding partisi seperti tembok.

Dengan menggabungkan dapur dan ruang makan, ruang makan dan ruang tamu, atau bahkan ketiganya, kita bisa mendapatkan “ruang komunal” di bagian tengah rumah.

Secara estetika, rasa keterbukaan dan mobilitas lebih mudah pada denah lantai terbuka.

Namun tentu saja, tidak berarti semua ruangan harus terhubung, juga bukan berarti tidak ada pembatas sama sekali di dalamnya. 

Denah lantai terbuka hanya berlaku untuk area umum di tengah rumah, dengan pengecualian kamar mandi, powder room, kamar tidur, walk in closet mini dan ruang kerja.

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak sejarah singkat tentang rumah lantai terbuka di bawah ini.

Sejarah Rumah Terbuka

rumah terbuka

Foto: Bob Vila

Konsep rumah dengan lantai terbuka merupakan konsep yang relatif baru dalam desain arsitektur modern. 

Melansir dari berbagai sumber, sebelum Perang Dunia II sebagian besar rumah di Eropa menggunakan basic floor plan di mana lorong utama berfungsi sebagai “arteri” yang terhubung dengan berbagai ruangan di sekitarnya. 

Dalam denah ini, dapur biasanya diletakkan di bagian belakang rumah karena dianggap sebagai area pribadi dan sama sekali tidak dapat digunakan sebagai tempat bersosialisasi. 

Sampai tahun 1950-an, dapur sangat terlarang untuk dimasuki oleh para tamu.

Konsep open plan atau rumah terbuka mulai berlaku pada masa pascaperang, di mana satu rumah biasa dihuni oleh keluarga dalam skala besar sehingga sekat pun mulai dikurangi untuk memberikan kesan lebih luas.

Selain itu, untuk mengakomodasi kepadatan penduduk yang lebih tinggi, banyak rumah yang “dipadatkan” ke dalam ukuran yang sama, khususnya yang ada di perkotaan.

Oleh sebab itu, sebagian besar rumah tidak lagi memiliki kemewahan seperti perpustakaan mini, ruang belajar anak atau sekadar ruang baca di rumah.

Sebaliknya, anak-anak harus mengerjakan pekerjaan rumah mereka di meja ruang makan atau ruang tengah.

Dewasa ini, denah terbuka mulai berpusat pada dapur yang justru menjadi pusat kegiatan sosial di dalam rumah.

Tak heran kalau ada banyak hunian yang juga menyajikan dapur dengan mini bar di dalamnya.

Salah satunya adalah Cluster Monterrey at Citraland Cibubur, yang bisa jadi pilihan tepat bagi Anda yang sedang mencari rumah dijual di Bogor.

Sejak tahun 1990-an, denah lantai terbuka hampir menjadi standar untuk konstruksi rumah modern, terutama rumah-rumah yang terletak di perkotaan.

Tren itu berlaku hingga saat ini, di mana istilah denah lantai terbuka, konsep rumah terbuka, atau ruang serba guna berhasil menambah nilai ke dalam rumah yang akan dijual.

Namun, ada beberapa tantangan tersendiri bagi konsep ini. Salah satunya adalah mobilitas yang cukup padat sehingga menimbulkan kebisingan visual di dalam rumah.

Bagaimanapun, beberapa orang masih menyukai konsep rumah tertutup (closed floor plan) dengan ruangan terpisah karena lebih menyukai privasi di dalam setiap ruangan.

Berikutnya, kita akan membahas beberapa kelebihan dan kekurangan dari denah rumah terbuka.

Keuntungan Denah Rumah Terbuka

Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat jika Anda memilih rumah dengan konsep open plan, seperti:

Ruang Tampak Lebih Besar dan Terang

rumah terbuka

Foto: Unsplash

Efek paling nyata setelah menggabungkan ruang keluarga dengan dapur adalah tampilan area tengah rumah yang lebih minimalis.

Dengan meniadakan desain sekat dapur dan ruang keluarga, interior rumah pun menjadi lebih luas, lebih besar, dan lebih terang.

Mendekatkan Anggota Keluarga

rumah terbuka

Foto: Country Living Magazine

Umumnya, ruang keluarga menjadi tempat berkumpul seluruh anggota keluarga di rumah, entah di waktu senggang atau di hari libur. 

Namun dewasa ini, banyak orang yang melakukan kegiatan keluarga di area dapur.

Menggabungkan ruang keluarga dengan dapur berarti mengintegrasikan kedua area komunal ini menjadi satu. 

Tentunya, berkumpul bersama keluarga atau teman pun akan jadi lebih menyenangkan.  

Sambil bersantai, Anda bisa menyiapkan makanan di dapur. Hal ini akan mengurangi perasaan terisolasi yang biasa didapatkan dari memasak di dapur konvensional yang terpisah dengan ruang tamu.

Desain rumah terbuka pun sangat cocok bagi Anda yang suka mengadakan family gathering atau makan malam bersama kerabat di rumah.

Mobilitas yang Mudah

rumah terbuka

Foto: Superdraft

Kombinasi dapur-ruang tamu juga memberikan akses yang lebih mudah ke ruangan-ruangan di sekitarnya, seperti kamar tidur atau bahkan halaman belakang rumah.

Dalam konsep open plan, ruang makan biasanya terletak di antara ruang keluarga dan dapur. 

Umumnya, ruang makan yang berada di dalam hunian modern juga bergabung dengan kedua ruangan tersebut, dan biasanya telah dilengkapi oleh kitchen island atau mini bar.

Sekarang, sudah ada banyak rumah yang menyediakan furnitur seperti kitchen island atau lebih dikenal sebagai rumah fully furnished.

Misalnya saja Grand Wisata Bekasi atau Myza di BSD City.

Lebih Mudah Mengawasi Anak

rumah terbuka

Foto: Pexels

Konsep rumah terbuka akan sangat membantu Anda yang memiliki balita. 

Kombinasi dapur dan ruang keluarga dalam desain rumah terbuka minimalis memungkinkan Anda untuk memasak sambil mengawasi anak-anak. 

Hal ini akan membuat Anda memasak dengan lebih tenang tanpa harus khawatir. Anak-anak pun akan merasa lebih nyaman dengan kehadiran Anda di sekitar mereka.

Lebih Mudah Dibersihkan

rumah terbuka

Foto: Design Café 

Poin satu ini mungkin cukup relatif. Namun dengan segala pertimbangan, ruangan terbuka lebih mudah dibersihkan dibandingkan ruangan yang penuh dengan sekat. 

Ini karena rumah dengan ruangan terbuka memiliki lebih sedikit sudut, sehingga dapat meningkatkan efisiensi sekaligus kecepatan dalam membersihkan ruangan.

Selain itu, denah lantai terbuka pun akan memberikan lebih banyak kebebasan dalam mengatur dan memilih furnitur di ruang tengah. 

Sekadar tips, jika Anda menyukai desain interior dengan gaya minimalis, Anda bisa memilih furnitur multifungsi atau built in yang sesuai dengan gaya ruangan.

Kekurangan Denah Rumah Terbuka

rumah terbuka

Foto: SAPO Lifestyle

Selain kelebihan, ada pula kekurangan dari desain rumah terbuka, yaitu:

Sulit untuk Memanaskan atau Mendinginkan Ruangan

Rumah dengan ruangan besar dan langit-langit tinggi seringkali lebih boros energi. 

Oleh karena itu, rumah plafon tinggi biasa memakai jendela berukuran lebar untuk memaksimalkan cahaya yang masuk sekaligus memberikan kehangatan tambahan ke dalam rumah.

Namun hunian semacam ini, termasuk rumah dengan konsep terbuka, kurang cocok dengan wilayah yang memiliki suhu yang berubah-rubah. 

Jika denah rumah pada umumnya memungkinkan kita untuk memanaskan atau mendinginkan ruangan tertentu, rumah dengan denah lantai terbuka tidak dapat melakukan hal ini.

Tidak ada pilihan lain selain memanaskan atau mendinginkan seluruh ruangan karena tidak ada sekat di bagian tengah ruangan.

Biaya Konstruksi Lebih Tinggi

Tanpa dinding partisi, konsep rumah terbuka sangat bergantung pada baja atau balok laminasi untuk penyangga. 

Tentunya, hal ini menyebabkan biaya pembangunan rumah yang lebih mahal. Untungnya, masih ada rumah open plan dengan harga yang masih terjangkau.

Salah satunya terdapat di Perumahan Grand Cinunuk Bandung, yang dibanderol dengan harga Rp500 juta-an saja.

Kontrol Suara yang Buruk

Ketiadaan sekat atau partisi untuk menghalangi kebisingan membuat rumah terbuka menjadi lebih bising daripada rumah biasa.

Untuk meredam suara, Anda bisa menggunakan sekat rumah minimalis yang fleksibel namun cukup tebal untuk meredam suara di ruang tengah.

Rumah Bisa Terlihat Berantakan

Salah satu keuntungan dari denah lantai biasa adalah membatasi perabotan dan dekorasi di dalam ruangan tertentu.

Di dalam rumah terbuka, berbagai perabotan bisa bercampur menjadi satu. Jika tidak bisa mengaturnya, rumah pun akan terlihat berantakan.

Kurangnya Privasi

Denah lantai terbuka sangat bagus untuk kegiatan sosial, tetapi membuat kita sulit untuk menemukan ruangan khusus untuk sekadar membaca atau bersantai.

Penggunaan sekat rumah masih menjadi opsi terbaik untuk mengatasi masalah ini.

 

Nah, itu tadi penjelasan mengenai konsep rumah terbuka beserta kelebihan dan kekurangannya. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

Reader Interactions

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *