
foto: pixabay
Tren bisnis properti di Indonesia seakan tak ada matinya. Keuntungan besar, menjadi faktor kunci yang membuat investasi dalam bidang properti tak pernah kehilangan peminat.
Bagaimana tidak, properti merupakan jenis aset yang menawarkan capital gain menjanjikan.
Hal tersebut dipengaruhi karena kenaikan harga yang terjadi hampir setiap tahun. Persentase kenaikannya pun cukup signifikan, rata-rata berkisar antara 10% hingga 20% per tahun.
Tak ayal, bagi para investor, properti menjadi sektor bisnis yang menggiurkan, karena berpotensi mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang.
Selain potensi keuntungan yang besar, tentu masih banyak alasan lain yang membuat sektor usaha properti begitu diminati. Agar lebih jelas, berikut ulasan lengkapnya.
4 Alasan Bisnis Di Bidang Properti Begitu Diminati
Modal Minim
foto: corelogic
Banyak yang beranggapan, memulai lini usaha di bidang properti membutuhkan modal besar. Bukan anggapan yang salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar.
Sebab, besar-kecilnya modal yang dikeluarkan dalam memulai bisnis termasuk properti, sejatinya dipengaruhi oleh cara dan model bisnis yang dipilih.
Beberapa model bisnis bidang properti memang membutuhkan modal awal yang besar. Namun, tidak semua, karena banyak juga model bisnis yang bisa dimulai dengan modal minim dan risiko rendah.
Salah satunya, ikut investasi saham dan crowdfunding. Kedua bisnis tersebut sejatinya hanya membutuhkan modal awal dibawah Rp5 juta-an.
Selain itu bisa pula menjadi makelar atau broker properti. Modal utama kedua jenis bisnis di bidang properti itu adalah tekad, keuletan, dan kejelian dalam memanfaatkan peluang yang ada.
Risiko Rendah
Bisnis properti adalah lini usaha yang pertumbuhannya stabil dan terus naik setiap tahun meskipun di tengah inflasi.
Rata-rata harga properti terus naik dan jarang mengalami penurunan. Kalau pun terjadi penurunan, biasanya tidak terlalu drastis.
Semua ini disebabkan lonjakan permintaan akan properti yang tinggi dan tak pernah sepi peminat.
Pilihan Skema Bisnis
Punya atau tidaknya aset properti, bukan masalah besar untuk memulai bisnis di bidang properti, apalagi untuk para pemula.
Bagi yang memiliki aset berupa rumah atau apartemen, ada dua skema yang bisa kamu gunakan, yakni skema investasi jangka panjang dan pendek.
Skema investasi jangka panjang bisa dilakukan dengan menyewakan rumah atau apartemen tersebut kepada orang lain.
Sedangkan untuk jangka pendek, aset bisa dijual dengan harga tinggi.
Jika belum memiliki aset properti, bisa dengan sistem crowdfunding atau sistem patungan. Mengenai sistem ini, akan dijelaskan lebih lanjut pada uraian selanjutnya.
Prospek Menjanjikan
Faktanya, harga properti berpotensi mengalami kenaikan hingga 44% setelah 5 tahun. Maka dari itu, bisnis ini sangat menjanjikan dan memiliki prospek cerah.
Setelah tahu alasan kamu harus beralih ke bisnis tersebut, kamu juga harus mengetahui jenis-jenis bisnis properti dan strategi dalam memulai dan menjalankannya. Berikut adalah ulasannya.
Jenis-Jenis dan Strategi Memulai Bisnis Properti
Broker Properti
Jenis bisnis bidang properti pertama yang bisa kamu coba adalah menjadi broker properti yang jeli dalam melihat peluang.
Broker properti adalah perantara yang menghubungkan antara pihak penjual dan pembeli.
Tugasnya, menjembatani investor ke pembeli atau penjual. Menjadi broker, tidak harus memiliki aset properti dalam proses jual beli.
Strategi jitu agar sukses menjalankan bisnis ini adalah, menjaga kredibilitas dengan sikap profesional dan terpercaya.
Selain itu, kamu juga harus banyak mengikuti pelatihan dan analisa product knowledge dan target pasar.
Hal ini akan membuatmu fasih dan jeli dalam melihat celah untuk mendapatkan keuntungan dari proses transaksi.
Baca juga:
11 Cara Menjadi Agen Properti yang Sukses dan Handal
Flip Properti
foto: merchant maverick
Di Indonesia, profesi ini memang belum terlalu populer. Cara kerjanya pun sederhana. Misalnya, Anda membeli rumah di Seion Serang dengan cara over kredit, kemudian direnovasi dan dijual dengan keuntungan berlipat.
Faktanya, flip memang tidak mengundang cash flow jangka panjang, tetapi keuntungan yang bisa didapat cukup menggiurkan. Persentasenya mencapai 30% – 50% dari modal awal.
Flip properti berisikan beberapa orang yang memiliki spesialisasi seperti arsitek, analis pasar properti, desain interior dan sebagainya.
Investasi Properti
Investasi properti bisa dilakukan oleh siapapun bagi yang memiliki modal kecil atau besar. Termasuk, bagi yang memiliki dan belum punya aset properti.
Keuntungan jika memiliki properti sendiri, kamu dapat mengelola dan mendapatkan profit yang besar dengan cash flow sistem sewa.
Sedangkan bagi yang belum memiliki properti, dapat mengikuti sistem pendanaan bersama atau crowdfunding.
Istilah Crowdfunding sangat populer akhir-akhir ini dimana kamu bisa memiliki properti dan mendapatkan cash flow jangka panjang.
Prosesnya adalah dengan investasi di bawah Rp3 hingga Rp5 juta bagi pemula, ke properti yang sudah ditunjuk seperti kos hotel.
Investor harus membeli minimal 1 lot yang berisikan 300 orang dengan nilai harga properti sekitar Rp3 miliar.
Biasanya sudah ditentukan berapa yang harus kamu investasikan dalam 1 lot.
Semakin banyak lot yang kamu beli, maka semakin banyak uang yang akan kamu dapatkan setiap bulannya.
Investasi Properti di Pasar Modal
foto: thejakartapost
Memulai bisnis properti yang paling tepat untuk pemula adalah, mengikuti investasi saham pada perusahaan properti.
Sistemnya jelas berbeda dengan pendanaan bersama, investasi saham di sini bisa menggunakan modal di bawah Rp200 ribu.
Selain itu, kamu harus memilih perusahaan yang tepat dengan suku bunga terus naik dan penjualan yang tinggi dalam jangka panjang.
Jika tidak memenuhi kriteria tersebut, sebaiknya berhati-hati dan analisis dulu perusahaan tempat kamu akan berinvestasi.
Hal ini dilakukan agar terhindar dari kerugian yang tak diinginkan.
Baca juga:
Panduan Cara Bermain Saham untuk Para Pemula di Tahun 2020
Sewa Properti
foto: checkinjakarta
Jenis bisnis properti paling menggiurkan adalah sewa properti, contohnya bisnis kos-kosan.
Sekarang ini setiap orang membutuhkan tempat tinggal sementara yang nyaman dan murah, apalagi dekat dengan fasilitas publik.
Maka dari itu, sistem sewa kamar dan bisnis kos-kosan menjadi primadona dalam bisnis di bidang properti, karena memberikan untung berlimpah.
Misalnya, kamu memiliki rumah di Zena Exclusive Shared House BSD City yang prospektif untuk dijadikan usaha kos-kosan. Rumah tersebut tentu bisa dimanfaatkan sebagai pemasukan utama.
Selain banyak dicari, tentu saja bisnis ini jarang mengalami penurunan signifikan dan bisa mendapatkan capital gain dengan cepat.
Bagaimana? Sudah makin paham kan mengenai strategi bisnis properti yang bisa buat kamu jadi juragan properti yang sukses?
Semoga artikel ini dapat membantu kamu memulai usaha properti, baik dengan modal kecil atau modal besar sekalipun.
Leave a comment