
Menjadi agen properti independen adalah salah satu peluang usaha yang tak memerlukan modal besar, bahkan bisa dibilang tanpa modal sama sekali.
Tapi keuntungan yang didapat sekalinya berhasil menjual sebuah properti, bukanlah nominal yang kecil lho…
Misalnya ada seseorang yang berhasil menjual tanah milik kerabat atau kenalannya, lalu dapat komisi hingga Rp65 juta.
Bayangkan jika bisa menjual beberapa properti dalam satu bulan!
Mungkin penghasilannya sudah melebihi gaji pegawai di perusahaan mana pun…
Menarik bukan?
Tapi apa benar semudah itu?
Kendala Jadi Agen Properti
Kalau Anda baru memulai bisnis menjadi agen properti independen, mungkin beberapa kendala di bawah ini pernah dialami:
Perasaan ragu dan takut menghubungi pemilik properti
Ini tentu saja wajar untuk pengalaman pertama ya…
Mulai dari ragu, bingung hingga malu untuk menawarkan jasa. Jadi sebaiknya persiapkan diri dengan bekal komunikasi yang baik.
Kesulitan dalam menjalin kerjasama dengan pemilik
Ya, butuh modal komunikasi yang baik, agar pemilik properti bisa diyakinkan…
Tak masalah jika ternyata sang pemilik langsung menerima, tapi kalau sebaliknya? Tentu ini jadi kendala sekaligus tantangan tersendiri.
Anda pasti tahu, banyak pemilik properti yang menjual ‘tanpa perantara’…
Hal ini biasanya karena terkadang banyak perantara yang tak hanya mencarikan pembeli, tapi juga menjual properti dengan harga semaunya.
Menimbang hal ini, sebagai agen independen, tentu harus siap juga untuk meyakinkan bahwa Anda tidak seperti itu.
Kesulitan negosiasi dengan pemilik
Dalam beberapa kasus, ada lho pemilik yang mempersulit, misalnya dengan tidak mau menyisihkan komisi, jadi Anda harus cari keuntungan sendiri.
Nah, ini tentu jadi kendala…
Bukan hal yang mudah jika Anda sebagai agen properti independen harus menaikkan harga properti.
Karena posisinya berbeda dengan agen resmi yang memang diserahi tugas oleh pemilik untuk menentukan harga hingga mengurus masalah legalitas.
Jadi Anda dituntut untuk bisa bernegosiasi.
Misalnya coba yakinkan pemilik bahwa Anda akan membantu menawarkan dan memasarkan, sedangkan besaran komisi agen diserahkan kepada pemilik.
Jika pemilik setuju menggunakan jasa Anda, tapi tidak bersedia membayar seperti agen resmi yakni sebesar 2%, sebaiknya jangan buru-buru ditolak, apalagi kalau Anda masih baru merintis.
Jadikan saja ini sebagai ‘masa percobaan’…
Meski dibayar ala kadarnya, tapi Anda bisa sekaligus berlatih kan?
Banyak yang lebih memilih agen resmi
Ini juga jadi tantangan terbesar ketika Anda menjadi agen properti independen…
Hal ini karena agen properti resmi mengerjakan segala sesuatu terkait proses penjualan, sehingga pemilik hanya ‘terima beres’.
Beda dengan agen independen yang biasanya ‘hanya’ sebatas mencarikan calon pembeli.
Kesulitan menawarkan properti ke orang lain
Setelah mendapatkan persetujuan pemilik, saatnya menawarkan ke calon pembeli.
Saat ini mungkin cara door to door sudah tidak terpakai, karena ada internet.
Apalagi ada cara menawarkan properti secara mudah dan gratis. Misalnya dengan memasang iklan online di 99.co Indonesia.
Setelah iklan dipasang, bersiap juga untuk melayani setiap pertanyaan, meski mungkin banyak juga yang tidak benar-benar berniat membeli.
Bahkan ada yang sampai meminta Anda membuat video dan detail lainnya. Tapi, ya belum tentu juga jadi beli….
Belum lagi ada kemungkinan properti terjual, tapi bukan oleh Anda, melainkan oleh agen properti independen yang lain…
Kalau bicara persaingan antaragen independen, ada juga lho kasus tidak menyenangkan yang kerap terjadi.
Misalnya ada yang menelpon Anda dan menanyakan secara detail soal properti termasuk alamat dan kontak pemiliknya.
Tapi ternyata itu adalah agen lain yang sedang mencarikan properti untuk kliennya.
Si penelpon ini bisa dapat komisi dari pemilik tanpa ada hubungannya dengan Anda sebagai agen pertama.
Dan hal ini tak dianggap sebagai pelanggaran lho, hanya dianggap tidak etis alias tidak sopan saja.
Ada pihak lain yang tanpa persetujuan minta komisi
Kendala berikutnya adalah orang yang minta komisi tanpa pemberitahuan atau persetujuan Anda sebelumnya.
Ketika ada pihak lain mengaku bahwa dia lah orang yang menganjurkan pembeli untuk membeli properti yang Anda pasarkan, bisa saja dia tiba-tiba minta komisi.
Dan sebagai agen independen, tak ada nominal pasti untuk komisi, bahkan kadang tergantung kesepakatan dengan pemilik saja.
Tentu akan merepotkan jika komisi yang ala kadarnya ini juga harus Anda bagi lagi dengan agen tersebut.
Persepsi negatif masyarakat
Tak sedikit pula lingkungan yang menilai jadi agen alias broker atau makelar itu adalah bisnis yang tidak baik.
Banyak yang mengira bahwa makelar adalah pihak yang sering menaikkan harga seenaknya.
Jadi tantangan juga untuk menghapus image seperti ini…
Tinggal buktikan saja bahwa Anda adalah agen properti independen yang bertugas mencari pembeli dan mempertemukannya dengan pemilik, lalu dapat komisi sesuai kesepakatan.
Tips Sukses Menjadi Agen Properti Independen
-
Meski bekerja secara independen, tetap perlihatkan sikap profesional.
Bersikap dan berpenampilan profesional, tentu bisa menaikkan nilai Anda sebagai agen properti independen.
Jadi berikan kesan positif pada siapapun, jangan jadikan mereka sekadar calon pembeli, tetapi juga sebagai teman.
-
Kuasai komunikasi yang baik
Seperti yang disinggung sebelumnya, komunikasi juga jadi salah satu hal terpenting.
Apalagi karena Anda menawarkan produk, sangat penting untuk menguasai komunikasi yang menarik dan persuasif.
Kuasai juga pengetahuan mengenai produk yang Anda tawarkan, sehingga apapun pertanyaan dari calon pembeli bisa Anda jawab dengan baik.
Mulai dari spesifikasi bangunan, hingga lingkungan sekitar.
Baca juga:
11 Cara Menjadi Agen Properti yang Sukses dan Handal
-
Jangan pernah berbohong
Kepercayaan adalah yang utama. Jadi jika Anda berbohong lalu ketahuan, sama saja Anda menghancurkan karir sendiri menjadi agen properti independen.
Kalau kredibilitas hancur, tentu tidak akan mudah untuk memperbaiki kembali nama baik maupun pekerjaan.
-
Cobalah untuk kreatif
Selain memanfaatkan situs jual beli properti dan media sosial, Anda bisa juga membuat blog sendiri.
Sebagai agen independen, memiliki profil lengkap dan mudah diakses oleh orang lain tentunya juga jadi poin tambahan untuk Anda.
Share tulisan-tulisan tentang properti, sehingga orang mulai mengenal Anda sebagai agen properti.
-
Selalu waspada dan berhati-hati
Seperti dalam beberapa kendala yang disebutkan di atas, selalu ada resiko dari setiap bisnis yang dipilih.
Menjadi agen properti independen salah satunya…
Banyak bentuk penipuan baik via SMS atau telpon yang mengontak nomor Anda setelah dipublikasikan dalam iklan.
Kalau dalam contoh kasus sebelumnya, Anda harus hati-hati menerima telepon dari yang mengaku calon pembeli.
Bisa saja itu adalah sesama agen yang mau ‘menikung’ Anda.
Jadi pastikan sebelumnya, lalu jangan memberi detail properti yang sedang Anda jual.
Apalagi sampai memberikan data pemilik properti…
Jika memang ada agen independen lain yang berminat membantu Anda, buatlah kesepakatan.
Bahwa agen properti lain itu hanya membantu promosi, setelah ada peminat, Anda sendiri yang akan menanganinya.
Jangan lupa untuk menyepakati pembagian komisi dengan agen tersebut sebelumnya ya…
Jadi, sudah siap menjadi agen properti independen?
Baca juga:
Maksimalkan Bisnis Properti dengan Layanan Premium 99.co Indonesia
Leave a comment