Plafon Drop Ceiling, Pilihan Tepat untuk Mempercantik Hunian

4 min read

Jika kamu hendak membeli rumah, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah plafon rumah.

Langit-langit atau plafon rumah adalah bagian dari konstruksi, yang memiliki fungsi sebagai penutup atap bangunan.

Pada dasarnya, fungsi utama plafon adalah untuk mencegah cuaca panas atau dingin, agar tidak langsung masuk ke dalam rumah.

Karena itu, sebaiknya pilihlah jenis plafon sesuai dengan kebutuhan.

Secara umum, ada dua model plafon yang umumnya ditemukan di pasaran, yakni plafon up ceiling dan plafon drop ceiling.

Lantas, apa sih perbedaan antara kedua plafon tersebut? Untuk mengetahuinya, simak ulasan lengkap di bawah ini.

Definisi Plafon Drop Ceiling dan Up Ceiling

Definisi Plafon Drop Ceiling dan Up Ceiling

Foto: arsigriya.com

Up ceiling adalah variasi model atau bentuk plafon yang sebagian permukaannya terangkat ke atas.

Jenis up ceiling banyak ditemukan pada rumah berdesain minimalis. 

Model ini mampu memberi kesan lega dan luas pada ruangan.

Sedangkan drop ceiling merupakan plafon gantung yang berfungsi mempercantik ruangan.

Drop ceiling memiliki bentuk berupa lengkungan atau kotak, yang memberi aksen dalam pencahayaan menggunakan indirect lighting.

Plafon ini dapat memberi efek dramatis pada ruangan, seperti pantulan cahaya yang keluar dari dalam plafon.

Jarak plafon drop ceiling juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan ruang, yakni rata-rata berkisar 15–20 cm.

Karakteristik Plafon Drop Ceiling

Karakteristik Plafon Drop Ceiling

Foto: armstrongceilings.com

Plafon drop ceiling memiliki beberapa karakteristik utama, yakni:

  • Terdiri dari panel-panel yang terbuat dari bahan ringan seperti gypsum.
  • Rangka metal terdiri dari profil “T” atau profil “L” yang dipasang pada dinding atau atap dengan jarak tertentu.
  • Panel-panel plafon diikat pada rangka metal menggunakan klip atau pengait, sehingga mudah dipasang dan dilepas.
  • Model plafon ini umumnya lebih mudah dipasang daripada plafon konvensional, karena bahannya yang ringan dan metode pemasangan yang sederhana.
  • Permukaan plafon datar dan rata sehingga memberi kesan bersih dan modern pada interior rumah.
  • Bisa digunakan untuk menutupi instalasi pipa, kabel listrik, dan AC yang terlihat kurang estetis pada bagian ceiling rumah.
  • Dapat dipersonalisasi dengan berbagai desain, warna dan tekstur, untuk menciptakan tampilan yang unik dan menarik pada interior ruangan.
  • Plafon ini dapat menyerap suara sehingga cocok digunakan untuk ruangan kedap suara.

Sebagai informasi, ada banyak jenis plafon yang bisa digunakan untuk membuat model drop ceiling ini.

Sebagai referensi, berikut jenis-jenisnya.

Jenis-Jenis Plafon Drop Ceiling

Plafon Triplek

Plafon Triplek

Triplek banyak digunakan sebagai bahan plafon karena cara pemasangannya yang mudah dan bisa dilakukan tanpa tukang.

Selain mudah ditemukan, jenis plafon triplek juga memiliki harga yang cukup murah. 

Terdapat beberapa ukuran yang bisa dipilih mulai dari 3 mm, 4 mm, 5 mm, 6 mm, dan sebagainya.

Baca juga:

Rumah Plafon Tinggi & Manfaatnya dalam Arsitektur Modern

Plafon Gypsum

Plafon Gypsum

Jenis plafon yang satu ini cocok dipilih bagi kamu yang ingin membuat atau membeli rumah berdesain minimalis.

Keunggulan plafon ini, bahannya tebal dan cara pengerjaan mudah.

Plafon gypsum pun memiliki bentuk yang gampang dipadukan dengan motif lain.

Jika hendak melakukan renovasi plafon drop ceiling, bisa memakai plafon gypsum dengan rangka menggunakan furing atau kayu.

Atau, bisa juga melirik rumah siap huni dengan elemen kayu di dalamnya, seperti Casa Valli Tangerang.

Plafon Eternit

Jika ingin memiliki plafon berukuran mungil dan lebih tipis, kamu bisa memilih plafon eternit. Jenis plafon ini berukuran 100×500 cm.

Plafon eternit memiliki bahan tahan api dan air, tetapi pemasangan kerangkanya perlu disesuaikan dengan lembaran eternit.

Selain itu kamu harus berhati-hati, sebab dalam pemasangannya plafon ini mudah retak dan rapuh.

Plafon GRC

Plafon GRC sering kali digunakan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. 

GRC atau Glassfiber Reinforced Cement Board, memiliki karakter bahan yang sama dengan plafon eternit.

Bedanya, plafon GRC memiliki ukuran yang sedikit lebih besar dan tidak tahan jika terkena benturan.

Plafon PVC

Terakhir adalah plafon PVC atau Polyvinyl Chloride. Jenis plafon drop ceiling ini cocok digunakan untuk desain rumah apapun.

Bobotnya sangat ringan dan tahan terhadap api serta air. Selain itu, plafon PVC ini anti-rayap.

Jenis plafon PVC pun memiliki banyak varian warna yang dapat dipilih serta disesuaikan dengan desain rumahmu.

Untuk estimasi harganya, perhatikan tabel berikut ini.

Jenis Harga
Plafon Gypsum Rp150.000 s.d Rp185.000/m2
Plafon GRC Rp150.000 s.d Rp185.000/m2
Plafon PVC Shunda Rp300.000 s.d Rp350.000/m2
Plafon PVC Standar Rp200.000 s.d Rp255.000/m2

Masing-masing jenis plafon memiliki ukurannya tersendiri, misal untuk plafon PVC paling ideal berukuran 2,8–3,2 meter.

Sedangkan biaya pemasangan plafon berkisar antara Rp50–70 ribu per meter, tergantung pada jenis dan kesulitan pemasangannya. 

Jika tidak ingin repot, kamu bisa melirik hunian yang sudah memiliki plafon cantik, seperti Kartika Residence Karawang dan Seion Serang.

Nah, itulah informasi penting yang harus kamu ketahui mengenai plafon drop ceiling.

Semoga ulasan di atas bermanfaat!

Baca juga:

8 Inspirasi Desain Atap Rumah Modern

Reader Interactions

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *