
Jual tanah kavling tentu tidak bisa dilakukan sembarangan. Meski dianggap memberikan keuntungan dalam hal materi, ternyata jenis investasi properti yang satu ini juga memiliki sejumlah kekurangan.
Selain rumah dan apartemen, salah satu jenis properti yang sering dijadikan instrumen investasi adalah tanah kavling.
Jenis lahan berikut ini banyak dimanfaatkan untuk membangun perumahan.
Namun, karena harga tanah kavling yang terus meningkat setiap tahun, bahkan cenderung stabil meski dalam kondisi krisis, membuat orang-orang tertarik untuk berinvestasi pada jenis lahan tersebut.
Walau terdengar menguntungkan, nyatanya melakukan jual tanah kavling tak semudah membalik telapak tangan.
Investasi ini menyimpan sejumlah kerugian yang harus diketahui sebelum melakukannya.
Lantas, apa saja sih untung rugi untung rugi jual tanah kavling? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
5 Kerugian Jual Tanah Kavling
Sebenarnya, ada banyak sekali kelebihan jual tanah kavling dibanding jenis properti lainnya.
Sebenarnya dibanding jenis lain, investasi tanah sendiri dianggap sebagai investasi yang minim resiko, serta memberi keuntungan yang menggiurkan.
Kendati demikian, selayaknya aktivitas investasi pada umumnya, tanah kavling juga memiliki nilai plus dan minusnya tersendiri.
Agar menjadi pertimbangan, berikut beberapa kerugian menjual tanah kavling.
Lahan Kosong Tidak Memberi Pemasukan
Kerugian dari jual tanah kavling yang pertama adalah jenis properti yang satu ini cenderung minim income daripada investasi rumah dan apartemen.
Mengapa demikian?
Pasalnya, jika kita memiliki aset rumah atau apartemen, kamu bisa menyewakannya dan menjadi passive income apabila bangunan tersebut kosong.
Berbeda dengan tanah, lahan kosong biasanya tidak memberikan pemasukan apa-apa bagi pemiliknya.
Tanah sendiri biasanya lebih kepada aset, bukan jenis properti komersial yang mudah diperdagangkan.
Tidak Bisa Menjadi Aset Dana Darurat
Kerugian menjual tanah kavling berikut ini berhubungan dengan sifat tanah yang tidak likuid.
Apa artinya sifat tanah tidak likuid?
Hal ini berarti, tanah cukup sulit untuk diperjualbelikan dalam waktu singkat.
Sifat tanah sendiri merupakan barang mewah, sehingga ketika seseorang ingin membeli sebidang tanah, ia biasanya butuh waktu untuk berpikir dan mengumpulkan uang sebelum membuat keputusan.
Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk tidak menjadikan tanah kavling sebagai aset dana darurat ya.
Harganya Turun Drastis Jika Dijual Cepat
Pernah melihat seseorang jual tanah kavling miliknya dengan harga yang sangat murah?
Hal itu pasti terjadi karena orang tersebut sedang membutuhkan dana segar dalam waktu singkat.
Setiap orang yang berinvestasi tanah tentu paham, jika harga tanah akan semakin meningkat jika dijual dalam waktu yang lama.
Hal ini berhubungan dengan pertumbuhan nilai investasi dari lahan tersebut.
Apabila dijual secara cepat, sudah tentu si empunya tanah sedang membutuhkan uang.
Sayangnya, momen ini sering kali dimanfaatkan pembeli untuk menawar tanah jauh di bawah harga pasaran.
Modal Beli Tanah Kavling Cukup Besar
Lho, bukannya harga beli tanah kavling lebih murah dibandingkan rumah, apartemen, atau yang lainnya?
Memang, harga beli tanah kavling cenderung lebih murah karena kita hanya membeli lahan kosong saja, tidak termasuk bangunan yang berdiri di atasnya, seperti rumah, ruko, apartemen dan sebagainya.
Meski begitu, harga jual tanah kavling per meter perseginya sudah sangat mahal.
Kenaikan harga tanah bisa terjadi mulai dari 20 persen hingga 25 persen per tahun di kota-kota besar.
Salah satu cara yang bisa dilakukan dalam menemukan harga tanah murah adalah mencarinya sampai ke pinggiran kota.
Namun, tentu saja lokasi tanah tersebut tidak prospektif dan kurang diminati warga.
Rawan Disalahgunakan oleh Orang Lain
Sudah jadi rahasia umum, mengelola tanah kavling lebih sulit daripada mengelola aset properti apapun.
Salah satu masalah yang sering terjadi adalah tanah tersebut disalahgunakan oleh orang lain.
Jika ingin lebih aman, kamu bisa saja memagari tanah tersebut dengan tembok.
Bila perlu, sewa orang untuk menjaga tanah tersebut. Namun, hal ini tentu membutuhkan dana ekstra untuk melakukannya.
Nah, itu tadi beberapa kerugian yang mungkin kamu hadapi ketika berinvestasi tanah kavling.
Agar tidak salah mengambil keputusan, dalam ulasan untung rugi jual tanah kavling ini, tentu kita juga harus membahas kelebihannya. Simak uraian berikut!
Ketahui 5 Keuntungan Jual Tanah Kavling
Jangan khawatir, melakukan investasi tanah kavling enggak melulu soal kerugian kok.
Bahkan, terdapat beberapa keuntungan jual tanah kavling yang mungkin tidak dimiliki jenis properti lainnya, seperti:
Adanya Timbal Balik Keuntungan yang Besar
Capital gain atau timbal balik keuntungan dari nilai modal ketika membeli tanah kavling terbilang cukup besar.
Seperti yang telah disebutkan, kenaikan harga tanah bisa mencapai 20-25 persen setiap tahunnya.
Maka dari itu, meski keuntungan baru bisa kamu nikmati (biasanya) selepas 5 tahun, namun hasil yang didapatkan dari hasil jual tanah kavling tersebut bisa berlipat ganda hingga 5 kali lipat bahkan lebih.
Namun, balik lagi harus sabar ya, sebab menjual tanah enggak semudah menjual kacang di pasaran, lho.
Baca juga:
Jangan Keliru! Begini Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Tanah Yang Benar
Permintaan Tinggi, Ketersediaan Lahan Terbatas
Fenomena sulitnya mencari lahan kosong di kota-kota besar bisa jadi anugerah tersendiri jika kamu ingin jual tanah kavling.
Pasalnya, permintaan akan lahan kosong semakin meningkat setiap harinya.
Pangsa pasar tanah kavling tidak hanya perorangan, namun juga perusahaan atau developer yang ingin membangun perumahan.
Jika permintaan semakin tinggi, maka akan semakin besar pula penawarannya.
Bayangkan, berapa besar keuntungan yang bisa didapat jika menjual tanah tersebut pada saat yang tepat?
Bisa Menjadi Aset Jangka Panjang
Jual tanah kavling secara cepat memang merugikan, namun jenis properti yang satu ini sangat cocok untuk dijadikan aset jangka panjang.
Bahkan, tak jarang tanah diwariskan turun-temurun kepada keluarga.
Ya, sifat tanah yang sulit diperjualbelikan dan semakin mahal jika dijual dalam waktu lama, membuat properti ini sangat cocok dijadikan aset jangka panjang.
Selain itu, meski tidak disarankan, sertifikat tanah yang kamu miliki juga bisa menjadi jaminan ketika ingin meminjam sejumlah uang ke bank.
Baca juga:
Ini Cara Balik Nama Sertifikat Tanah Terbaru di Tahun 2020
Tidak Memerlukan Biaya Perawatan
Tidak seperti rumah, ruko dan apartemen, tanah kavling tidak memerlukan biaya perawatan yang terlalu besar.
Bahkan, jenis properti ini bisa saja tidak menelan biaya perawatan sama sekali.
Sebab, biaya perawatan tanah biasanya diperlukan untuk membayar upah pekerja saja.
Pekerja ini kita sewa untuk memotong rumput dan membersihkan sampah yang ada di sekitar lahan.
Jika kamu tidak ingin mengeluarkan uang untuk membayar upah pekerja, maka lakukan kegiatan bersih-bersih tersebut seorang diri saja.
Bisa Dimanfaatkan untuk Peluang Bisnis Lain
Apapun terasa lebih mudah jika kamu memiliki modal berupa tanah.
Pasalnya, di atas tanah tersebut kamu bisa membuka peluang usaha lain, seperti pertanian, membangun ruko, rumah dan lain sebagainya.
Meski hal tersebut membutuhkan modal yang juga tidak sedikit, namun pemanfaatan lahan kosong untuk kegiatan bisnis lain dapat meningkatkan harga jual tanah kavling tersebut.
Sekarang kamu sudah tahu kan apa saja untung rugi jual tanah kavling?
Setelah membaca ulasan mengenai untung rugi jual tanah kavling di atas, apakah kamu masih berminat untuk melakukannya?
Jangan lupa, manfaatkan laman properti 99.co Indonesia untuk menjual atau membeli tanah kavling yang kamu inginkan, ya. Selamat mencoba!
Leave a comment