
Foto: dictio
Siapa yang tak ingin memiliki taman di rumah? Selain membuat rumah kelihatan asri, taman juga memiliki segudang manfaat.
Salah satunya bisa menurunkan stres dan memberi ketenangan setelah bekerja seharian.
Namun, lahan yang terbatas lagi-lagi membuat impian memiliki taman di pekarangan rumah harus pupus.
Meski begitu, masalah tersebut bisa diatasi dengan taman vertikal.
Model taman satu ini bisa diterapkan di luar ruangan, atau bisa juga dijadikan sebagai taman dalam rumah.
Selain hemat tempat, merawat taman vertikal juga tidak sulit. Namun sebelum membahas hal tersebut, mari ketahui manfaatnya berikut ini.
Manfaat Taman Vertikal di Rumah
Sebagai Penyaring Udara
Taman vertikal memiliki manfaat sebagai filter udara alami, yang membantu menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
Pada dasarnya, tumbuhan menyerap karbondioksida dari udara dan menggantinya dengan oksigen yang dibutuhkan manusia.
Model taman ini juga bisa menjadi ruang terbuka alternatif, terutama untuk Anda yang tidak memiliki cukup lahan untuk membuat halaman.
Menambah Estetika Ruangan
Tentu saja, pengaplikasian vertical garden juga bermanfaat untuk menambah estetika dan dekorasi hunian.
Jika dirawat dengan baik, tumbuhan hijau atau bunga-bunga indah dari taman tersebut bisa membuat rumah terlihat asri dan nyaman.
Sebagai Pelindung dan Penyejuk Alami
Membuat taman vertikal di dinding luar rumah akan melindungi bangunan dari paparan sinar matahari langsung.
Taman vertikal sendiri dapat membuat lapisan isolasi yang menghantarkan panas ke luar dan menurunkan suhu di dalam rumah.
Model taman ini juga dapat menjadi penyejuk alami. Bahkan diklaim mampu menurunkan suhu ruangan sebanyak 10 derajat Celsius, lho.
Berguna sebagai Kebun Pribadi
Jenis tumbuhan yang bisa kita tanaman pada taman vertikal bermacam-macam, mulai dari bunga, buah, bahkan sayur-sayuran.
Karena itu model taman ini bermanfaat sebagai kebun pribadi, walau jenis tumbuhannya sendiri harus disesuaikan dengan media tanamnya.
Setidaknya, ada empat jenis vertical garden yang paling populer di masyarakat. Sebagai inspirasi, lihat daftar lengkapnya di bawah ini.
Baca juga:
6 Tips Membuat Taman di Lahan Sempit agar Lebih Produktif
Jenis-Jenis Taman Vertikal Terpopuler
Green Walls atau Living Walls
Jika sebelumnya Anda familiar dengan green roof, maka prinsipnya green walls juga sama saja.
Di mana permukaan bangunan ditutupi oleh berbagai jenis tanaman.
Green walls adalah jenis taman vertikal dengan tanaman yang dikemas menggunakan sistem berbasis substrat.
Artinya, tumbuhan tersebut ditanam menggunakan media tanam yang dimasukan ke dalam wadah atau polybag.
Jenis tanaman yang digunakan adalah tanaman semak. Jenis tanaman ini juga dapat merambat, sehingga mampu menempel pada dinding.
Green walls menggunakan sistem hidroponik yang melekatkan tanaman pada busa hortikultural, untuk menahan kelembapan tanaman.
Green walls pun dapat diaplikasikan di dalam dan luar ruangan, seperti pada halaman belakang rumah.
Nah jika tertarik membeli rumah yang memiliki halaman belakang, maka Muse Alesha Pool Villa BSD City bisa menjadi pilihan menarik.
Green Facades
Green facades tentu saja berbeda dengan green walls, sebab green facades menggunakan struktur pendukung seperti terali.
Terali yang digunakan adalah penopang baja anti-karat yang kuat. Ini berguna agar tanaman bisa tumbuh dan merambat ke atas.
Dalam sistem tanamnya, green fasad menggunakan sistem hidroponik.
Sementara untuk tata letaknya, taman ini dibuat dengan tingkatan seperti kotak dan diisi berbagai macam tumbuhan.
Jika ingin mencoba tinggal di hunian vertikal dengan eksterior green facades, Alexandria Silk Town dapat menjadi pilihan menarik.
Freestanding Vertical Garden
Model freestanding vertical garden dibuat menggunakan rangka besi, lalu tumbuhan di atasnya direkatkan dengan kabel.
Jenis taman yang satu ini terlihat sangat stylish, sehingga cocok digunakan pada area dalam maupun luar ruangan.
Pot Taman Vertikal
Cara mudah untuk membuat taman vertikal adalah menggunakan pot kebun standar.
Anda hanya perlu menyiapkan media tanam atau potnya, lalu menggantungkannya di atas rangka besi.
Baca juga:
6 Hal Penting Sebelum Anda Membuat Taman Mini di Balkon
Jenis Tumbuhan untuk Taman Vertikal
Memang, tidak semua jenis tumbuhan cocok diaplikasikan pada taman vertikal. Karena itu, kita harus pandai-pandai dalam memilihnya.
Agar tidak terjadi kekeliruan, berikut beberapa jenis tumbuhan yang biasa digunakan pada tanaman tersebut.
Dollar Plant
Jenis tanaman ini sangat populer digunakan pada vertical garden, sebab sifatnya yang dapat menjalar dan menempel di dinding.
Tanaman merambat jenis ini memiliki akar yang sangat kuat, sehingga mampu menahan bobotnya sendiri jika sudah besar.
Begonia
Begonia memang cocok untuk diterapkan pada tanaman vertikal.
Selain memiliki tampilan estetis, jenis tumbuhan ini juga ampuh membuat rumah terasa teduh dan sejuk.
Bunga Kertas
Bunga bugenvil atau bunga kertas memiliki berbagai macam warna.
Meski umumnya ditanam di area halaman rumah, jenis bunga ini juga cocok diaplikasikan pada vertical garden, lho.
Stroberi dan Anggur
Seperti yang telah disebutkan, selain tanaman hias, taman vertikal juga bisa diisi dengan jenis buah-buahan.
Adapun jenis tanaman buah yang bisa dipilih adalah stroberi, markisa, anggur, dan sebagainya.
Selain menyejukkan rumah, buah tanaman tersebut juga bisa dimakan.
Kangkung dan Tomat
Nah buat Anda yang hobi masak, menanam jenis tanaman sayuran-sayuran memang pilihan yang tepat.
Ada banyak sayuran yang bisa Anda pilih, mulai dari kangkung, kemangi, terong, paprika, tomat, hingga daun bawang.
Baca juga:
9 Inspirasi Taman Kecil Dalam Rumah, Minimalis dan Menyegarkan!
Cara Merawat Taman Vertikal di Rumah
Sistem Pengairan
Foto: squarespace
Pertama, yang perlu Anda perhatikan adalah sistem pengairan dan penyiraman harus dilakukan dari bawah.
Hal ini untuk mencegah tumbuhnya gulma dan lumut yang menempel di permukaan tanaman.
Jangan terlalu sering melakukan penyiraman, pastikan tanaman vertikal memiliki media dengan sistem drainase yang baik.
Pengendalian Gulma
Ketika Anda memutuskan untuk membuat taman vertikal, maka harus bersiap menghadapi musuh terbesar tumbuhan yaitu gulma.
Gulma dapat dikendalikan dengan cara sederhana, seperti memberi lapisan mulsa yang tebal mulai dari pangkal tanaman.
Namun sebelum itu, gunakan karton atau lapisan koran dan basahi dulu sebelum memberi lapisan mulsa.
Perhatikan sistem irigasinya, jika sistem irigasi atau penyiraman terlalu berlebih maka bisa membuat gulma cepat tumbuh.
Penggunaan Pupuk
Pemupukan adalah bagian penting dalam memelihara taman vertikal.
Agar mendapatkan hasil tanaman yang bagus, sebaiknya hindari penggunaan pupuk bersifat kimia.
Pupuk jenis ini akan menyebabkan kerusakan besar pada kesehatan tanah, sehingga cukup gunakan pupuk organik saja.
Walaupun harganya sedikit mahal, pupuk organik dapat memenuhi nutrisi tanaman lebih baik.
Namun Anda bisa menggunakan pupuk organik buatan sendiri, seperti pupuk kompos dari teh atau kotoran.
Lakukan Pemangkasan Rutin
Melakukan pemangkasan secara rutin dapat membuat tanaman tumbuh dengan sehat.
Selain itu, proses ini dapat mencegah tumbuhnya jamur dan mempertahankan bentuk tanaman.
Pemangkasan juga sangat penting untuk menghentikan penyakit pada daun akibat jamur dan gulma.
Untuk melakukan pemangkasan, ada baiknya untuk mensterilkan alat berkebun Anda terlebih dahulu.
Tujuannya agar tanaman tidak terinfeksi dengan penyakit yang dibawa oleh alat-alat berkebun.
Bagaiman, seru ‘kan membuat taman vertikal di rumah?
Jadi, sudah siap menerapkan konsep green living ke dalam hunian?
Jika tertarik, ada beberapa perumahan yang mengimplementasikan konsep green living di situs 99.co Indonesia, misalnya:
- Springhill Yume Lagoon
- Naira Residence 5 Manang
- Pavilia at Premier Estate 2
- Natadesa Resort Residence.
Semoga bermanfaat!
Leave a comment