Cluster sampling adalah teknik sampling dimana peneliti membentuk beberapa cluster dari hasil penyeleksian sebagian individu yang menjadi bagian dari sebuah populasi.
Bagi Anda yang kurang familiar dengan istilah statistika, populasi adalah kumpulan individu pada wilayah dan waktu tertentu.
Beberapa cluster dari populasi tersebut ini lalu dibentuk berdasarkan sifat atau karakteristik yang homogen atau identik di antara individu-individu tertentu dalam sebuah populasi. Dalam teknik cluster sampling, peneliti melakukan sampling acak dari beragam cluster di suatu populasi.
Contoh Cluster Sampling
Alasan kenapa pengambilan sampel dilakukan secara random sampling adalah karena tidak memungkinkan untuk meneliti setiap individu yang menyusun suatu populasi.
Contoh Cluster Sampling 1
Sebagai contohnya, katakanlah ada seorang peneliti yang ingin mengukur performa akademis mahasiswa tingkat akhir di Provinsi Jawa Barat.
Tentu menjadi hal yang mustahil untuk melibatkan setiap mahasiswa dan mahasiswi di seantero wilayah Provinsi Jawa Barat.
Alih-alih demikian, dengan penerapan teknik cluster sampling, peneliti dapat mengelompokkan mahasiswa dari setiap kampus di setiap kota menjadi satu kelompok atau yang di sini disebut sebagai cluster.
Langkah selanjutnya dalam contoh cluster sampling ini, peneliti dapat menggunakan teknik sampling lainnya seperti simple random sampling atau systematic random sampling.
Tentang Cluster random sampling
Cluster random sampling merupakan teknik sampling daerah yang digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti sangat luas, misalnya penduduk suatu neggara, provinsi atau kabupaten (Sugiyono,2012 : 94)
Cluster random sampling adalah suatu jenis teknik sampling dimana seorang peneliti membagi populasi menjadi beberapa kelompok yang terpisah yang disebut sebagai cluster.
Cluster random sampling merupakan teknik sampling daerah yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten.
Dengan menggunakan teknik sampling ini di dalamnya, mahasiswa tingkat akhir dari setiap cluster yang dipilih dapat diseleksi dalam pemilihan yang lebih mengerucut lagi untuk diteliti dalam suatu studi.
Dalam teknik cluster sampling ini, analisis dilakukan pada sampel yang tersusun dan diseleksi berdasarkan parameter yang telah ditentukan sebelumnya.
Parameter penentu ini dapat berupa berdasarkan demografi, latar belakang, perilaku dan kebiasaan, atau apa pun atribut lainnya yang dapat menjadi fokus penelitian yang dilaksanakan.
Tentang Cluster Sampling
Cluster sampling adalah teknik sampling yang digunakan pada kelompok yang mirip namun beragam secara internal.
Ketimbang memilih keseluruhan data populasi, dengan penggunaan cluster sampling, seorang peneliti dapat mengumpulkan data dengan cara membagi data menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih efektif.
Contoh Cluster Sampling 2
Satu lagi contoh cluster sampling adalah misalnya ketika suatu lembaga ingin melakukan survei mengenai performa sinyal telekomunikasi di seluruh wilayah Sulawesi.
Para peneliti dapat membagi-bagi populasi keseluruhan wilayah Sulawesi ke dalam pengelompokan berdasarkan kota-kota.
Lalu cara selanjutnya dalam cluster sampling adalah dengan menyeleksi kota-kota dengan populasi terbanyak, lalu menyaringnya lagi dan memilih individu-individu yang menggunakan sinyal telekomunikasi saja. Cluster sampling adalah tahapan-tahapan ini.
Cara dan Teknik Cluster Sampling
Teknik cluster sampling dapat dilakukan dengan mengikuti langkah dan tips berikut ini:
-
Tentukan sampel: Tentukan target audiens dan ukuran sampelnya
-
Ciptakan dan evaluasi sumber sampling: Ciptakan sumber sampling dengan cara menggunakan sumber yang sudah ada atau menciptakannya sendiri sesuai dengan audiens target Anda; Lakukan evaluasi sumber sampling berdasarkan cakupan dan pengelompokan. Sesuaikan dengan keperluan Anda;
-
Tentukan kelompok: Tentukan jumlah kelompok dengan cara memasukkan anggota yang sama secara merata ke dalam setiap kelompok. Pastikan setiap kelompok ini berbeda dari satu sama lain
-
Pilih cluster: Pilih cluster secara acak untuk sampling
-
Segmentasi geografis: Segmentasi berdasarkan geografi menjadi salah satu parameter paling umum untuk digunakan dalam cluster sampling;
-
Bentuk subtipe: Cluster sampling adalah teknik sampling dimana tahapan sampling dikerucutkan pada subtipe one stage atau multi-stage yang lebih jelasnya akan dibahas di bawah.
Klasifikasi Teknik Cluster Sampling
Untuk mengklasifikasikan cluster sampling dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama berdasar pada jumlah langkah-langkah yang mesti dilakukan untuk meraih sampel cluster.
Cara yang kedua dalam mengklasifikasikan cluster sampling adalah melalui perwakilan tiap kelompok pada keseluruhan cluster.
Selanjutnya akan dibahas klasifikasi pertama karena klasifikasi ini yang paling banyak diterapkan pada cluster sampling.
Seringkali, proses cluster sampling memang melalui tahap-tahap tertentu. Tahapan di sini, diartikan sebagai langkah yang diambil untuk mencapai sampel yang diinginkan.
Maka dari itu, cluster sampling dapat dibagi menjadi metode one stage cluster sampling, two stage cluster sampling dan multiple stages cluster sampling.
-
One stage cluster sampling
Sesuai dengan namanya, cluster sampling ini dilakukan dalam satu tahapan saja. Contoh cluster sampling one stage: Sebuah badan amal ingin mengambil sampel anak putus sekolah di 5 desa, untuk memberi dana pendidikan.
Dengan mengaplikasikan one stage cluster sampling, badan amal ini dapat secara acak memilih desa-desa (cluster) untuk membentuk sebuah sampel. Maka pertolongan pun dapat didatangkan bagi anak-anak putus sekolah ini.
-
Two stage cluster sampling
Sebuah sampel yang didapat dari dua tahapan sampling dapat dibilang memiliki hasil yang lebih baik ketimbang sampel yang dicapai dari teknik cluster sampling 1 tahap.
Ini dikarenakan banyaknya elemen yang terjaring yang dapat dipilih, berpengaruh pada hasil yang lebih baik dari sampel.
Dalam two stage cluster sampling, hanya beberapa anggota saja yang dipilih dari setiap cluster dengan melalui penerapan metode sampling lainnya yang dilakukan secara internal, dapat berupa systematic random sampling atau simple random sampling.
Contoh two stage cluster sampling, seorang pengusaha ingin melihat data dari semua pabrik yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Timur. Menerapkan one stage cluster sampling akan memakan terlalu banyak biaya dan waktu.
Dengan menerapkan two stage cluster sampling, pengusaha tersebut membentuk sampel dari para pekerja yang bekerja di pabrik yang berbeda, membentuk sejumlah cluster.
Lalu dibagi berdasarkan ukuran pabrik atau status operasional dari tiap pabriknya. Dalam two stage cluster sampling ini, teknik sampling lainnya serupa simple random sampling dipergunakan sebelum lanjut dengan kalkulasi berikutnya.
-
Multiple Stage Cluster Sampling
Untuk riset yang dilakukan di wilayah geografis yang banyak, hanya dapat dilakukan dengan multiple stage cluster sampling dengan membentuk sejumlah cluster yang rumit. Banyak langkah-langkah membentuk listing dan sampling yang digunakan dalam teknik sampling ini.
Contoh multiple stage cluster sampling, sebuah perusahaan ingin melakukan survei mengenai literasi digital di Jawa Barat.
Peneliti dapat membagi keseluruhan populasi Jawa Barat ke dalam kelompok kota (cluster). Langkah berikutnya adalah memilih kota-kota dengan populasi tertinggi dan memfilter populasi berdasarkan kepemilikan akses internet.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian cluster sampling, disertai cara, tahapan, dan contohnya. Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menerapkan metode cluster sampling untuk riset yang Anda lakukan.
Leave a comment