10 Mar 2020 - Rachmi Arin Timomor
Teknologi pencahayaan akan terus berkembang dari waktu ke waktu.
Lampu LED hingga saat ini menjadi lampu yang memiliki pencahayaan terbaik seiring perkembangan teknologi.
Lampu LED sudah mulai banyak digunakan ketimbang lampu bohlam biasa.
Hal ini dikarenakan lampu LED lebih memiliki banyak keunggulan dan ramah lingkungan. Lampu LED pun memiliki berbagai macam varian warna.
Namun, apakah kepanjangan dari lampu LED, dan apa saja fungsi serta keunggulannya?
Nah, berikut ini adalah semua hal yang perlu diketahui tentang lampu LED dari cara kerja hingga keuntungannya. Simak selengkapnya!
Singkatan Lampu LED
Kepanjangan dari lampu LED adalah Light Emitting Diode. Lampu LED memiliki usia pakai yang lebih efisien dibandingkan lampu bohlam.
Lampu LED mampu menghasilkan cahaya yang indah daripada lampu bohlam yang biasa Anda gunakan sehari-hari.
Bentuk lampu LED mirip dengan sebuah bohlam namun lampu LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas.
Maka dari itu lampu LED lebih banyak digunakan dibanding lampu bohlam.
Lampu LED adalah komponen elektronik yang memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju.
Lampu LED terbuat dari bahan semikonduktor.
Lampu LED lebih banyak memiliki varian warna, namun hal itu tergantung dari jenis bahan semikonduktor yang dipakai.
Lampu LED yang memiliki bentuk seperti bohlam berbeda dengan lampu pijar.
Karena LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.
Meski memiliki ukuran yang lebih mungil, memakai lampu LED tak kalah menguntungkan lho!
Karena lampu ini bisa digunakan secara individual ataupun berangkai.
Lampu LED adalah lampu yang masuk ke dalam keluarga Dioda dalam artian, lampu LED bersifat semi konduktor.
Cara kerja lampu LED mirip dengan cara kerja Dioda yang memiliki 2 kutub yakni kutub positif dan kutub negatif.
Lampu LED yang memiliki chip semikonduktor yang akan menimbulkan junction positif dan negatif dan menghasilkan kelistrikan.
Lampu LED memancarkan cahaya saat dialiri tegangan maju yang dapat digolongkan sebagai transduser yang berperan untuk mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.
Meski menjadi teknologi tercanggih di industri pencahayaan hingga saat ini, bukan berarti semua lampu LED memiliki daya tahan yang lama.
Ada beberapa lampu LED yang mungkin akan mati pada kurun waktu hanya beberapa bulan.
Hal tersebut bisa saja karena daya listrik yang mengaliri lampu terlalu besar atau terlalu sering menyala.
Baca juga:
5 Cara Menghemat Energi Listrik, Yuk Mulai dari Sekarang!
Jika lampu LED mendadak mati hanya dalam kurun waktu yang sebentar, jangan langsung membuang lampu tersebut.
Berikut ini adalah cara memperbaiki lampu LED yang mendadak mati sehingga bisa menyala kembali.
Tips dan trik cara memperbaiki lampu LED adalah sebagai berikut.
Sebelumnya, siapkan Avometer multitester, elemen solder dan pinset
Buka casing lampu LED dengan cara diputar
Tes micro LED menggunakan avometer multitester. Setelah di tes, tandai micro LED yang tidak menyala
Lepaskan bagian komponen luar LED dan letakkan komponen LED di elemen solder dengan posisi mikro LED
Copot micro LED yang putus menggunakan pinset
Setelah micro ED terlepas, satukan kedua posisi positif dan negatif menggunakan solder
Lalu letakkan kembali bagian komponen luar ke dalam body lampu, lampu LED pun akan menyala kembali
Itulah tips dan trik yang dapat kamu terapkan jika suatu saat lampu LED yang digunakan mati secara mendadak. Mudah, bukan?
Terdapat banyak keuntungan jika kamu beralih ke lampu LED. Keuntungan untuk memakai lampu LED adalah sebagai berikut.
Lampu LED memiliki daya yang menghabiskan 90% listrik lebih rendah daripada lampu bohlam atau lampu lainnya.
Lampu LED menghasilkan panas yang lebih rendah dan dapat mengurangi temperatur dalam rumah dan mengurangi beban dan air conditioner.
Dengan memakai lampu LED, tentu saja kamu dapat mengurangi tagihan listrik dan menghemat lebih banyak uang.
Baca juga:
Tips & Trik! Cara Menghemat Listrik Paling Gampang dan Efektif
Efisiensi Listrik Lebih Baik
Lampu LED memiliki usia pakai dan efisiensi listrik beberapa kali lipat lebih balik daripada lampu pijar dan tetap jauh lebih efisien daripada lampu neon.
Beberapa chip bahkan dapat menghasilkan lebih dari 300 lumen per watt.
Lebih Aman dan Ramah Lingkungan
Lampu LED membutuhkan daya listrik yang lebih kecil sehingga energi yang diperlukan menjadi lebih rendah.
Lampu LED pun tidak dibekali dengan kandungan merkuri sebagai bahan kimia yang berbahaya dalam artian jika lampu LED mati dan hendak dibuang, tidak akan mengontaminasi lingkungan.
Lampu LED pun dapat menciptakan penerangan menyeluruh dan fokus, sehingga lampu ini tidak akan mengganggu kesehatan mata dibanding lampu pijar.
Selain menjadi lampu yang ramah lingkungan juga hemat energi, lampu LED bisa dimanfaatkan untuk mendekorasi rumah hingga bisa juga jadi lampu tidur.
Hal tersebut dikarenakan lampu LED memiliki varian bentuk seperti downlight hingga strip.
Selain memiliki beragam bentuk, lampu LED pun memiliki beragam warna seperti merah, kuning, biru, putih, hijau, jingga dan infra merah sehingga sangat cocok dijadikan sebagai lampu hias.
Beragam warna yang dihasilkan lampu LED tergantung pada wavelength atau panjang gelombang dan senyawa semikonduktor yang digunakan.
Pemakaian lampu LED memiliki durabilitas yang tinggi dan tahan lama.
Kapasitas pemakaian lampu LED bisa mencapai 100 ribu jam dan 30 kali lebih awet dari lampu pijar biasa.
Lampu LED pun 10 kali lebih tahan lama dibandingkan lampu hemat energi dengan sistem compact fluorescent lamp.
Lampu LED dapat Anda gunakan pada berbagai ruangan seperti lampu kamar tidur, lampu ruang keluarga hingga dijadikan lampu hias.
Baca juga:
10 Inspirasi Lampu Kamar Tidur Unik dan Minimalis Tahun 2020
Nah, itulah informasi mengenai Lampu LED dari singkatan, cara memperbaiki sampai keuntungan lampu LED.
Semoga informasi tersebut dapat menjadi referensi yang bermanfaat, ya!