
Pemasangan paving block tergolong sederhana dibandingkan material lain. Namun, ada yang perlu diperhatikan agar hasilnya tahan lama.
Penggunaan paving block cukup populer di Indonesia. Masyarakat menggunakannya sebagai pelapis teras, trotoar dan jalan perumahan.
Walaupun tampak mudah, tidak semua orang mengerti bagaimana cara memasang paving block secara benar padahal ini sangat penting.
Cara pasang paving block mempengaruhi daya tahan dan kecakapan paving block tersebut. Supaya tidak keliru, simak uraian berikut.
Konstruksi Dasar Paving Block
Sekarang kita akan membahas tata cara memasang paving block dengan benar. Namun, ketahui dulu konstruksi dasar paving block.
Informasi ini sangat berguna kalau hendak memasang paving block di halaman depan rumah yang baru dibeli misalnya di Catha Rempoa.
Secara umum, ada tiga konstruksi dasar yang harus diketahui sebelum melakukan langkah pemasangan paving block, yaitu:
- Kanstin;
- Sand bedding atau pasir alas; dan
- Joint filler atau pasir pengisi (nat).
Kanstin adalah komponen penahan gaya geser yang terjadi akibat kendaraan yang melintas.
Sedang, sand bedding merupakan konstruksi yang berguna sebagai lantai kerja dan interlocking paving block.
Joint filler berguna membuat celah antara paving block menjadi kedap air, serta menghindari terjadinya benturan antar-paving block akibat terkikisnya material tersebut.
Nah, sekarang kamu sudah mengerti kan apa saja teknik konstruksi dasar yang harus dilakukan dalam pemasangan paving block?
Supaya lebih jelas, simak langkah-langkah berikut mulai dari pemasangan kanstin sampai dengan joint filler.
7 Langkah-Langkah Pemasangan Paving Block
Menyiapkan alat kerja dan pendukung lainnya
Sebelum memasang paving block, kamu harus menyiapkan alat kerja dan pendukung. Tentunya, setiap alat mempunyai fungsi masing-masing.
Alat kerjanya di antaranya;
- Stamper kuda;
- Cangkul atau sekop;
- Benang patok;
- Palu karet;
- Kayu kaso;
- Stamper kodong; dan
- Alat potong paving block.
Sedangkan alat pendukungnya, yaitu sebagai berikut;
- Kanstin beton;
- Abu batu;
- Pasir;
- Cat batu alam; dan
- Pengisi nat.
Merapikan dan meratakan lahan pemasangan
Misalnya, kamu ingin memasang paving block pada halaman rumah di D Hills Residence, maka harus merapikan lahan pemasangan terlebih dulu.
Bersihkan lahan dari objek yang mengganggu seperti daun, rumput liar, bebatuan, dan sampah. Gunakan cangkul untuk mengerjakannya.
Setelah itu ratakan lah lahan tersebut agar paving block menempel dengan baik pada tempatnya. Jangan lupa perhatikan kepadatan tanah.
Apalagi kalau paving block tersebut digunakan sebagai carport. Maka tanah harus kuat menahan beban kendaraan supaya tidak amblas.
Mengukur ketinggian dan kemiringan lahan
Mengukur ketinggian dan kemiringan lahan yang akan dipasang paving block disebut juga leveling. Proses ini perlu untuk menghindari hal berikut.
- Struktur paving block yang bergelombang; dan
- Genangan air hujan.
Jika leveling ini dilakukan secara tepat, maka air hujan akan lebih mudah meresap ke dalam tanah. Permukaan paving block pun bebas becek.
Memasang kanstin
Hal berikutnya yang harus kamu lakukan saat pemasangan paving block adalah memasang kanstin.
Agar kanstin terpasang kuat, gunakan back up concrete atau beton penyokong pada konstruksi tersebut.
Seperti namanya, beton penyokong sendiri berfungsi sebagai pembantu tugas kanstin dalam menahan beban kendaraan.
Dengan material ini, kanstin menjadi lebih kuat dan juga tahan lama.
Mengaplikasikan sand bedding
Ada dua cara yang bisa dilakukan dalam proses sand bedding, yakni pre-compacted dan uncompacted.
Jika kamu memilih pre-compacted, maka pasir akan dipadatkan dengan stamper plate, lalu lakukan teknik penjidaran.
Namun, bila kamu memilih uncompacted maka pasir akan langsung dijidar tanpa dipadatkan.
Kelebihan dari pre-compacted sudah jelas, dengan cara ini pasir alas paving block menjadi lebih tebal dan padat.
Sedang kekurangannya, proses ini memakan waktu lama dan harus dikerjakan lebih dari satu orang.
Berbeda dengan uncompacted, waktu pengerjaannya tergolong lebih cepat namun tanah yang digunakan sebagai alas justru lebih gembur, serta perlu perhitungan lebih saat memasang paving block.
Memasang paving block
Setelah selesai melakukan sand bedding, saatnya kamu mengaplikasikan cara pemasangan paving block.
Pertama-tama, tempelkan masing-masing sisi paving block sesuai polanya.
Kemudian, pastikan material tersebut tersusun secara rapat, hingga tidak ada lagi celah atau jarak di antara paving block tersebut.
Untuk area tepi jalan, mungkin kamu perlu menyesuaikan ukuran dari paving block tersebut.
Jika harus dipotong, lakukan langkah pemotongan paving block, seperti berikut ini:
- Ukur celah yang dibutuhkan untuk memasang paving block.
- Potong block tersebut dengan ukuran lebih besar atau sama dengan setengah ukuran paving block.
- Pastikan kamu memotong secara benar hingga tersisa tiga sisi paving block yang utuh.
Mengisi joint filler dan pemadatan
Terakhir, langkah pemasangan paving block secara benar adalah melakukan pengisian joint filler serta pemadatan.
Isi pasir pada sisi-sisi paving block, kemudian lakukan pemadatan dengan stamper plate.
Ulangi proses ini pada lintasan blok selanjutnya, pastikan paving block telah terpasang rapi dan sempurna.
Bagaimana, cukup sederhana kan cara pemasangan paving block secara baik dan benar?
Demikian cara pemasangan paving block yang penting kamu ketahui. Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk kita semua, ya.
Nah, jika tertarik dengan hunian yang jalan kompleksnya menggunakan paving block, silakan mencarinya di halaman projects kami.
Selamat mencoba!
Leave a comment