6 Jan 2021 - Yuhan Al Khairi
Secara harfiah, rumah ramah lingkungan bisa diartikan sebagai konsep hunian yang dibangun dengan pendekatan lingkungan, tanpa menggunakan elemen atau material yang bisa merusak alam.
Tidak cuma konstruksi, konsep eco-house biasanya tercermin pada pengoperasian, pemeliharaan dan gaya hidup penghuninya, sehingga perlu komitmen kuat untuk mewujudkan ide yang satu ini.
Bila kamu tertarik memiliki rumah ramah lingkungan, perlu diingat konsep tersebut dibuat dengan perencanaan yang matang.
Agar tidak salah, yuk kita simak caranya di bawah ini!
Cara pertama dalam membangun rumah ramah lingkungan adalah meminimalisir penggunaan sekat atau dinding pemisah di dalam rumah.
Hal ini penting, demi menjaga sirkulasi udara di dalam ruangan.
Bila rumahmu dibangun dengan sekat yang minim, pencahayaan alami dan sirkulasi udara jadi lebih merata.
Penggunaan AC dan penerangan berlebih pun bisa dihindari dengan konsep tersebut.
Saat membangun rumah, kita dihadapkan pada pilihan material yang cukup banyak.
Namun, pilihlah material alami yang dikenal lebih ramah lingkungan serta memiliki daya tahan yang tinggi.
Misalnya seperti batu bata.
Daripada menggunakan tembok semen lebih baik pilih batu bata timbul sebagai dinding rumah.
Selain lebih estetik, material ini terbilang lebih hijau dan tahan terhadap api.
Memiliki hunian dengan luas bangunan yang besar tentu menyenangkan, namun jangan lupa sisakan sedikit untuk membuat ruang terbuka hijau pribadi, ya.
Ruang terbuka hijau layaknya taman sangat penting.
Selain unsur estetika, ruang terbuka ini bisa kita gunakan untuk menanami tumbuh-tumbuhan, bunga serta membuat lubang resapan atau biopori.
Kamu tentu sudah tahu dong, salah satu kekurangan dari pengaplikasian dinding kaca?
Ya, elemen tersebut bisa menimbulkan ‘efek rumah kaca’ yang buruk bagi kelestarian alam.
Selain itu, rumah-rumah di Indonesia tidak cocok menggunakan dinding kaca.
Sebab material ini tidak mampu menahan sinar matahari, serta menghalau masuknya udara dari luar ke dalam ruangan.
Sebuah rumah ramah lingkungan dapat diartikan sebagai hunian yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
Sebab kita tinggal di negara tropis, fungsi atap naungan menjadi sangat vital.
Atap naungan sendiri berguna dalam banyak hal, selain melindungi rumah dari air hujan elemen ini juga penting untuk menghalau masuknya sinar matahari langsung ke dalam ruangan.
Ventilasi udara pada hunian seharusnya berada pada bagian yang tepat, tidak melulu diletakkan pada bagian atas rumah.
Bahkan, menurut beberapa ahli sirkulasi udara berhembus dari rongga bawah.
Coba perhatikan konstruksi rumah Belanda, masyarakat negeri Kincir Angin umumnya membangun rumah mereka dengan ventilasi berada di bagian bawah bangunan.
Siapa bilang desain rumah tradisional terlihat kuno?
Jika diaplikasikan dengan baik, desain rumah adat bisa menjadi contoh ideal untuk membangun rumah ramah lingkungan.
Arsitektur rumah adat sendiri berpatok pada alam dan lingkungan sekitarnya.
Misalnya saja rumah panggung misalnya, desain ini efektif untuk mencegah kelembapan tanah serta memperlancar sirkulasi udara.
Memang, penggunaan panel surya sebagai sumber energi cadangan terbilang cukup mahal.
Namun, langkah ini bisa jadi cara terbaik dalam melestarikan alam serta mewujudkan konsep eco-house.
Dengan panel surya, kita tidak perlu khawatir dengan penggunaan listrik dan juga bahan bakar yang membengkak.
Sehingga, penggunaan panel surya bisa jadi langkah investasi yang menguntungkan.
Sulit memang menghindari penggunaan AC di negara beriklim tropis seperti Indonesia.
Akan tetapi, jika kamu terpaksa menggunakan alat tersebut maka perhatikan volume ruangannya, ya.
Pada dasarnya, ruangan besar tentu membutuhkan waktu pendinginan yang lebih lama.
Sehingga gunakan AC pada ruangan-ruangan bervolume kecil saja, agar penggunaan listrik jadi lebih hemat.
Baca juga:
7 Pendingin Ruangan selain AC, Murah dan Hemat Energi
Seperti disinggung sebelumnya, konsep rumah ramah lingkungan sendiri dapat dilihat dari pola hidup pemiliknya.
Jika ingin memiliki rumah berkonsep demikian, maka mulailah konsep gaya hidup serupa.
Bagaimana caranya?
Cukup mudah kok, kita bisa memulai pola hijau dengan mengurangi penggunaan sampah plastik, mengurai sampah rumah tangga, serta meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi.
Demikian beberapa cara membangun rumah ramah lingkungan dengan konkrit dan mudah.
Semoga artikel ini dapat membantu kita dalam membangun hunian impian, ya.
Selamat mencoba!
Baca juga: