Sudah jadi rahasia umum, mengajukan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah atau KPR tak bisa dilakukan sembarangan.
Nyatanya, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan agar KPR disetujui bank.
Adanya fasilitas bantuan pembiayaan rumah seperti KPR, memang sangat membantu masyarakat.
Dengan layanan ini, setiap orang jadi punya harapan untuk membeli serta memiliki hunian idamannya di mana pun. Misalnya dengan beli rumah KPR Depok atau rumah KPR Bandung dan lain sebagainya.
Meski begitu, bukan berarti setiap individu pengaju kredit lantas disetujui oleh bank.
Nantinya, pihak perbankan akan tetap melihat kondisi finansial dan kesiapan kita sebagai penerima fasilitas kredit.
Itu sebabnya agar KPR disetujui bank sudah selayaknya kita mempersiapkan diri sebelum mengajukannya.
Bagaimana caranya? Berikut tips pengajuan KPR yang bisa diikuti.
9 Tips Cerdas agar Pengajuan KPR Disetujui Bank
1. Pastikan dokumen lengkap
Apabila Anda seorang wiraswasta, berikut beberapa syarat dokumen yang perlu dilengkapi:
- Daftar pemasok (apabila bergerak di bidang perdagangan)
- Berkas bukti transaksi yang telah terjadi dengan konsumen
- Catatan transaksi rekening bank / slip gaji (minimal 3 bulan terakhir)
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
- Surat izin perdagangan (apabila bergerak di bidang perdagangan)
- TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
Baca juga:
Contoh Surat Keterangan Kerja untuk KPR dan Cara Membuatnya
Sementara jika bergerak di bidang professional atau praktisi, sertakan surat izin praktik dari pekerjaan yang digeluti.
Syarat yang lain sama seperti jika Anda bergerak di bidang perdagangan.
2. Rapikan catatan keuangan
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan dalam merapikan catatan keuangan.
Hal ini penting, sebab salah satu langkah penilaian yang dilakukan bank adalah dengan melihat catatan keuangan.
Lantas, apa saja strategi yang bisa kita lakukan? Di antaranya:
- Sesuaikan jumlah cicilan utang
Bank akan menolak pengajuan KPR jika jumlah cicilan hutang mencapai 33% dari penghasilan tetap.
Lebih baik pastikan Anda tidak memiliki cicilan lain di luar kewajiban membayar kredit tersebut, ya.
- Miliki rekening bank dan catatan yang rapi
Bank akan meminta bukti transaksi/slip gaji minimal dalam jangka waktu 3 bulan terakhir.
Hal ini dilakukan, untuk memverifikasi jumlah gaji yang tertera pada form pendaftaran.
Anda bisa membuat strategi dengan memperbagus laporan transaksi pada rekening bank terlebih dahulu, dengan begitu bank akan menilai bahwa kita benar-benar memiliki pendapatan rutin.
Perlu diketahui, bahwa jumlah laporan dari penghasilan per individu berpengaruh pada jumlah kredit yang akan diberikan oleh bank.
- Pastikan jejak utang Anda pada bank lain sudah bersih
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jangan sampai jejak utang kita di bank atau penyedia jasa keuangan lain terselesaikan.
Sebab, hal tersebut dapat mempengaruhi keputusan pengajuan KPR.
Saat melakukan verifikasi BI Checking, bank akan tahu kemampuan kita dalam membayar angsuran kredit dari jejak tagihan hutang yang pernah dijalani sebelumnya.
Itu sebabnya, segera lunasi hutang pada pihak lain terlebih dahulu baru kemudian mengajukan KPR.
3. Ajukan KPR pada beberapa bank sekaligus
Jika benar-benar ingin pengajuan KPR disetujui bank, jangan hanya mengajukannya pada satu layanan perbankan saja.
Jika perlu, ajukan kredit tersebut di beberapa perbankan penyedia fasilitas KPR.
Melakukan strategi pengajuan ini juga akan memberi kemudahan bagi kita untuk mempertimbangkan serta melakukan perbandingan fasilitas dari berbagai bank penyedia layanan.
Dengan begitu, kita bisa tahu fasilitas mana yang lebih menguntungkan serta memberikan kemudahan lebih bagi para debiturnya.
4. Kenali betul kemampuan Anda membayar angsuran
Bank akan melakukan analisis terhadap kemampuan seorang pengaju dalam membayar cicilan.
Yakni sebesar 35% atau sepertiga dari penghasilan tetap pengaju KPR.
Untuk itu, pastikan Anda sudah benar-benar yakin bahwa setelah pengajuan KPR disetujui Anda mampu untuk membayar cicilan tersebut.
Jangan sampai di tengah jalan, Anda mengalami masalah dalam membayar kredit yang akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Jika gagal, untuk selanjutnya pun Anda akan lebih sulit untuk mendapatkan lagi fasilitas KPR dari bank.
5. Ambil jangka waktu kredit paling panjang
Memang setiap bank memiliki jangka waktu yang telah ditetapkan, namun Anda masih bisa meminta pada pihak bank untuk memperpanjang jangka waktu pembayaran kredit.
Jangka waktu yang panjang akan memberikan keuntungan bagi debitur, di antaranya:
- Jangka waktu yang panjang akan memperkecil jumlah cicilan Anda setiap periode pembayaran dan akan membawa efek positif bagi cash flow.
- Jumlah aset akan meningkat, utang semakin berkurang.
- Kita masih berada dalam kasus inflasi yang begitu rumit, sehingga semakin lama jangka waktu pembayaran akan semakin memperkecil nilai cicilan.
6. Pelajari harga reproduksi baru properti yang akan dibeli
Dengan mengetahui harga reproduksi baru properti yang ingin dibeli, Anda bisa melakukan analisis seberapa besar kekurangan dana yang harus ditutupi lalu mempersiapkannya sebelum jatuh tempo.
Selain itu, dengan cara ini Anda akan mengetahui seberapa besar nilai cashback yang akan diperoleh.
7. Manfaatkan Cashback Sebijak Mungkin
Adanya cashback sering kali mendorong kita jadi lebih konsumtif, namun sebagai pembeli kita tidak boleh tergiur atau terjebak dengan promo-promo semacam ini, ya.
Cara terbaik yang akan memberikan keuntungan lebih dari pemanfaatan cashback adalah digunakan untuk berinvestasi pada bisnis yang tepat.
Selain itu, Anda juga bisa mempergunakan cashback sebagai penambah modal usaha yang sudah berjalan dengan baik.
Hal ini berguna untuk memprediksi cash flow yang diterima setiap bulannya.
Sehingga, Anda akan tahu seberapa besar cashback tersebut membantu menutupi cicilan bank, serta bisa memanfaatkan cashback untuk disimpan sebagai dana cadangan di kemudian hari.
8. Pelajari kapan waktu yang tepat mengajukan KPR
Walaupun setiap bank penyedia KPR memiliki siklus yang sama, tapi sebaiknya Anda mempelajari situasi ini agar tahu kapan waktu yang tepat untuk mengajukan kredit.
Misalnya, di saat bank sedang membutuhkan debitur untuk memenuhi target kredit mereka. Biasanya, bank akan lebih gencar menawarkan fasilitas KPR pada akhir semester.
Jadi, Anda bisa tanggap memanfaatkan kesempatan besar tersebut, untuk memperbesar kemungkinan pengajuan KPR disetujui.
9. Jaga kepercayaan bank setelah pengajuan KPR disetujui
Kepercayaan adalah modal utama dalam transaksi bisnis maupun untuk bermitra.
Dalam hal ini, bank adalah parent sekaligus mitra yang membantu Anda mencapai tujuan.
Menyia-nyiakan kepercayaan bank setelah pengajuan KPR disetujui, akan membuat riwayat kredit jadi cacat dan mempersulit kita dalam mengajukan fasilitas kredit di masa depan.
Jadi, buktikan bahwa Anda memang orang yang layak untuk mendapatkan kepercayaan bank, sehingga mereka tidak akan mempersulit Anda di pinjaman berikutnya.
Mengajukan KPR Rumah Kedua sebelum Cicilan Pertama Lunas, Bisakah?
Tenor KPR yang lama – mulai dari 15, 20 hingga 25 tahun tergantung bank – terkadang membuat kita bosan.
Di satu sisi, kita memiliki kemampuan lebih untuk membeli hunian kedua.
Perkiraan dananya pun cukup untuk melunasi kredit pertama yang sedang dijalankan.
Namun, apakah bisa mengajukan KPR rumah kedua sebelum cicilan rumah pertama diselesaikan?
Faktanya, hal tersebut sebenarnya memungkinkan saja kok.
Meski begitu, sama halnya dengan pengajuan KPR pertama, ada beberapa faktor penting yang patut diperhatikan, misal:
-
Perhatikan pendapatan dan besaran cicilan
Seperti yang telah disebutkan, salah satu syarat KPR disetujui bank adalah besar cicilan kita tak lebih atau maksimal 30% dari penghasilan.
Bukan cuma untuk satu rumah, termasuk KPR rumah kedua.
Sehingga apabila Anda ingin pengajuan kredit kedua ini disetujui, pastikan total cicilan KPR tersebut tidak melebihi 30% gaji per bulan.
Jika sanggup, besar kemungkinan pengajuan kita akan disetujui.
-
Siapkan uang muka dengan jumlah sesuai
Banyak yang salah kaprah dan mengira jika semakin banyak uang muka yang kita berikan kepada bank, maka semakin besar kesempatan pengajuan kredit rumah diterima.
Nyatanya hal tersebut tidak sepenuhnya benar, meski tidak sepenuhnya salah juga.
Besar-kecilnya uang muka tidak terlalu berpengaruh, yang penting kita mampu membayar sesuai yang diminta bank.
Berdasarkan peraturan BI, besaran uang muka untuk rumah pertama dengan luas 70 m2 adalah 15% dari total harga.
Sedang, rumah untuk rumah kedua dipatok sebesar 25% dari harga hunian.
Baca juga:
Ingin Beli Rumah? Ini Rekomendasi DP Rumah Murah di Berbagai Wilayah
-
Perhatikan Aturan Bank dengan Baik
Meski terlihat sama, ada beberapa peraturan yang membedakan antara pengaju KPR hunian pertama dan KPR hunian kedua.
Maka dari itu, perhatikan baik-baik segala peraturan tersebut.
Selain itu, lengkapi segala persyaratan dan dokumentasi yang diminta oleh bank.
Beberapa syarat yang biasa diminta saat mengajukan KPR rumah kedua adalah:
- Fotokopi KTP;
- Akta nikah atau cerai;
- Kartu keluarga (KK);
- Surat keterangan WNI; serta
- Dokumen kepemilikan agunan (SHM, IMB atau PBB).
Jika persyaratan tersebut sudah Anda penuhi, maka pengajuan KPR rumah kedua akan disetujui oleh pihak bank.
Cukup mudah, bukan? Yuk, coba ajukan KPR rumah pertama atau kedua sekarang. Semoga bermanfaat!
Leave a comment