Mau tahu cara membuat proposal usaha yang bisa bikin investor tertarik? Tenang, kalau kamu mengikuti cara ini, dijamin proposalmu akan tersusun dengan baik!
Proposal usaha merupakan dokumen tertulis yang berisi gambaran dan proyeksi untuk mendirikan sebuah usaha.
Usaha yang dimaksud di sini tidak terbatas bentuk ‒ bisa untuk usaha skala kecil, menengah, hingga besar.
Nah, fungsi utama dari proposal usaha ini adalah untuk mengajukan tender kepada lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
Inilah alasan kenapa proposal ini harus disusun secara cermat dan menarik agar lebih dilirik.
Yuk, simak cara membuat proposal berikut ini…
Cara Membuat Proposal Usaha
1. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian pertama yang digunakan untuk menjelaskan latar belakang usaha yang kamu buat.
Hal ini meliputi jenis usaha, prospek usaha, gambaran keunggulan usaha dibanding kompetitor, tantangan yang dihadapi ke depannya, cara mengatasi tantangan tersebut, dan visi serta misi usaha.
Bagian ini sebaiknya ditulis dengan jelas tanpa ada kalimat-kalimat yang rancu.
Baca Juga:
Mengenal MoU, Nota Kesepahaman Tertulis untuk Berbagai Keperluan
2. Profil Lengkap Usaha
Setelah menyusun pendahuluan, selanjutnya buatlah profil usaha secara lengkap dan jelas.
Bagian profil usaha ini harus mencantumkan informasi penting seperti nama usaha, jenis usaha, lokasi, serta riwayat badan usaha.
3. Lokasi Usaha
Untuk bagian lokasi usaha, cantumkanlah alamat usaha secara detail dan tidak fiktif.
Misalnya dengan mencantumkan alamat jelas mencakup kelurahan, kecamatan, kota/kabutan, provinsi, dan kode pos.
4. Struktur dan Organisasi Usaha
Struktur organisasi ini tak terbatas pada skala usaha, jadi meski kamu membuka usaha skala kecil, sebaiknya tetap membuat struktur dan organisasi usaha.
Buatlah struktur usaha mencakup pemilik, asisten, staff, dan sebagainya.
5. Deskripsi Produk
Di bagian deskripsi produk, buatlah penjabaran secara lengkap mengenai produk yang dijual, baik itu jasa atau barang.
Cantumkan informasi mengenai jenis produk, spesifikasi, metode produksi, keunggulan, kuantitas tiap produksi, kendala, dan sebagainya.
6. Target Pasar
Saat kamu mendirikan usaha, kamu harus terlebih dahulu tahu mana pasar yang kamu bidik.
Penjelasan mengenai target pasar ini harus dijabarkan dalam proposal usaha, lebih baik lagi jika didukung dengan data terkini.
Agar bagian ini lebih terlihat meyakinkan dan detail, buatlah profil konsumen fiktif.
Meski fiktif, profil tersebut harus berdasarkan data yang kamu peroleh.
Profil tersebut umumnya berisikan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan informasi pendukung lainnya.
7. Cantumkan Analisis S.W.O.T
Salah satu trik untuk menarik perhatian investor adalah dengan memberikan analisis S.W.O.T (strength, weakness, opportunity, threat) yang komprehensif.
Analisis ini sangat penting dicantumkan agar investor mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai usahamu.
Selain itu, analisis ini juga bermanfaat bagi usahamu sendiri, sebab analisis ini membantu untuk menentukan strategi yang tepat.
8. Strategi Usaha untuk Memenangkan Persaingan
Tak dapat dipungkiri bahwa dunia usaha adalah soal persaingan, siapa yang mampu bertahan dan menjadi lebih unggul.
Nah, salah satu cara membuat proposal usaha yang baik adalah dengan mencantumkan strategi untuk memenangkan pasar.
9. Promosi dan Pemasaran
Produk sebagus apapun tidak akan mendapatkan pangsa pasar yang optimal jika tidak memiliki strategi promosi dan pemasaran yang baik.
Dalam dunia usaha, promosi dan pemasaran berperan sebagai jantung usaha.
Inilah alasan kenapa kamu harus memasukkan strategi promosi dan pemasaran dalam proposal.
10. Manajemen Anggaran
Manajemen anggaran atau budgeting mencakup modal, harga jual produk, hingga perkiraan penjualan.
Jangan lupa untuk mencantumkan nominal yang jelas.
11. Laporan Keuangan
Sebuah badan usaha yang sehat adalah yang memiliki laporan keuangan yang baik.
Laporan keuangan ini umumnya mencakup analisis titik impas atau break-even point (BEP) dan sumber modal.
12. Bentuk Badan Usaha
Ada banyak bentuk badan usaha seperti perseorangan, CV, firma, perseroan terbatas (PT), dan sebagainya.
Sertakan informasi tersebut secara jelas dalam proposal usaha.
13. Penutup
Di bagian penutup, kamu bisa mengisinya dengan kalimat-kalimat yang dapat meyakinkan pihak-pihak yang kamu tuju.
14. Lampiran
Bagian lampiran ini berisi dokumen-dokumen pendukung terkait badan usaha milikmu.
Misalnya biodata pemilik usaha, surat izin usaha, akta pendirian, SIUP, sertifikat tanah, dan dokumen-dokumen lainnya.
Baca Juga:
7 Contoh Surat Kuasa Bank untuk Pengambilan Uang yang Benar | Disertai Penjelasan
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dekat masjid?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!