Contoh perjanjian sewa menyewa wajib untuk diketahui, terutama bagi Anda yang akan melakukan transaksi sewa menyewa properti.
Mulai dari sewa ruko, tanah, kantor, apartemen, sampai rumah mewah seperti yang ada di Podomoro Park Bandung.
Bagaimanapun surat sewa menyewa sangatlah penting di mata hukum, khususnya jika terjadi masalah terkait transaksi tersebut di kemudian hari.
Namun sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang ketentuan dan ikatan dalam sewa menyewa itu sendiri.
Untuk lebih jelasnya, mari simak penuturannya di bawah ini.
Apa Itu Perjanjian Sewa Menyewa
Menurut definisi umum, sewa menyewa adalah suatu perjanjian di mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan manfaat dari suatu barang (objek) pada pihak lain selama periode tertentu dengan pembayaran (harga) yang disanggupi.
Sedangkan di mata hukum, peraturan tentang perjanjian sewa menyewa tertuang jelas dalam Kitab Undang-undang Hukum (KUH) Perdata pasal 1548.
Dalam aturan tersebut, perjanjian sewa menyewa mengikat satu pihak untuk memberikan kepada pihak yang lain kenikmatan dari suatu benda, baik bergerak maupun tidak dengan pembayaran sejumlah nilai dan periode waktu tertentu.
Unsur-Unsur dalam Perjanjian Sewa Menyewa
Foto: Pixabay
Dari penjelasan di poin sebelumnya, bisa disimpulkan kalau dalam ikatan sewa menyewa ada beberapa unsur penting sebagai berikut:
- Pihak yang menyewakan dan penyewa
- Kesepakatan antara kedua pihak
- Objek sewa menyewa berupa barang bergerak atau tidak bergerak
- Kewajiban pihak yang menyewakan untuk menyerahkan objek untuk dimanfaatkan oleh pihak penyewa
- Kewajiban penyewa untuk membayar sejumlah uang yang disepakati.
Dalam perjanjian sewa menyewa, ada pula hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Bagi yang menyewakan antara lain adalah:
- Memastikan bahwa objek yang disewakan dalam kondisi baik dan jika rusak harus diperbaiki terlebih dahulu.
- Menjamin bahwa penyewa bisa menggunakan objek yang disewakan dengan aman selama masa sewa menyewa berlangsung.
- Menanggung segala kekurangan objek yang disewakan yang dapat mengganggu penyewa dalam menggunakan objek tersebut.
Sedangkan bagi pihak penyewa adalah:
- Membayar uang sewa pada waktu yang telah disepakati.
- Tidak diperbolehkan mengubah objek yang disewakan.
- Mengganti kerugian bila terjadi kerusakan yang disebabkan oleh penyewa.
- Menjaga objek sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab.
- Tidak menyewakan kembali objek tersebut pada orang lain.
Biasanya, jika ketentuan dan kesepakatan di atas dilanggar oleh salah satu atau kedua belah pihak, maka perjanjian dapat dibatalkan dan pihak yang melanggar diwajibkan untuk memenuhi denda atau sanksi.
Selain pelanggaran kesepakatan, ada juga risiko musnahnya barang dalam perjanjian sewa menyewa.
Jika hal tersebut terjadi ada dua aturan yang biasanya diterapkan, yaitu sebagai berikut:
a. Jika barang yang disewakan oleh penyewa musnah keseluruhan di luar kesalahannya, perjanjian sewa menyewa akan gugur dari sisi hukum, dan yang menanggung risiko kemusnahan barang adalah pihak yang menyewakan.
b. Jika objek yang disewakan musnah sebagian, maka penyewa dapat memilih, antara lain meminta pengurangan tarif sewa atau meminta pembatalan perjanjian sewa menyewa.
Baca juga:
Jangan Keliru! Begini Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Tanah yang Benar
Ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Sewa Menyewa
Foto: Unsplash
Dalam contoh perjanjian sewa menyewa, Anda bisa mendapati beberapa ketentuan yang tercantum jelas untuk kemudian disepakati bersama.
Tentunya, surat perjanjian sewa menyewa properti akan berisi perjanjian berdasarkan kesepakatan antara pemilik dan penyewa properti, yang idealnya juga melibatkan saksi.
Agar tidak salah dalam melihat contoh surat perjanjian sewa menyewa, setidaknya ada beberapa poin yang harus diperhatikan, seperti:
- Identitas jelas dari kedua belah pihak yang sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta lampiran fotokopi kartu identitas tersebut.
- Durasi sewa (tanggal mulai dan akhir masa sewa), tarif dan alamat jelas dari objek sewa, spesifikasi objek (misalnya luas bangunan dan tanah), serta yang lainnya.
- Pasal-pasal yang menjelaskan secara rinci dan detail serta mudah dipahami. Akan lebih bagus jika langsung ke inti dan tidak bersifat umum.
- Sanksi, harus dituliskan secara jelas. Contohnya pemberian sanksi jika penyewa terlambat membayar, dan berapa tenggang waktu untuk membayar sanksi dan batas waktu berakhir.
- Tanda tangan di atas materai yang menegaskan bahwa surat perjanjian tersebut bernilai hukum agar tidak disalahgunakan dan tidak diperlakukan sewenang-wenang.
Contoh Perjanjian Sewa Menyewa
Foto: Pixabay
Setelah membahas beberapa unsur dan ketentuan dalam surat perjanjian sewa menyewa, sekarang saatnya kita beralih ke contoh perjanjian sewa menyewa.
Sejujurnya, ada banyak contoh surat perjanjian sewa menyewa yang bisa Anda temukan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam hal ini, ada contoh surat perjanjian sewa rumah, contoh surat perjanjian sewa tanah, contoh surat perjanjian sewa ruko, dan sebagainya.
Jika ingin mengetahui contoh surat perjanjian sewa menyewa rumah yang sederhana, maka berikut contoh yang bisa Anda jadikan panduan.
Foto: contoh-surat.com
Selain rumah tapak, ada banyak pula orang yang mencari contoh perjanjian sewa menyewa apartemen.
Khususnya bagi mereka yang tinggal di kota besar dan lebih memilih tinggal di apartemen dengan alasan kepraktisan.
Sama halnya dengan perjanjian sewa menyewa rumah, ada beberapa hal yang harus dipastikan juga dalam surat perjanjian sewa menyewa apartemen, yang kurang lebihnya mirip seperti surat perjanjian rumah biasa.
Sebagai tambahan, perlu juga diuraikan kesepakatan dalam pembayaran tagihan listrik, telepon dan TV kabel, ditambah informasi mengenai fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya.
Ini karena beberapa unit apartemen berada dalam kondisi semi–furnished atau full–furnished.
Seperti contohnya apartemen di Lrt City Gateway Park Bekasi atau Padina Soho and Residence.
Maka itu, surat perjanjian sewa apartemen juga perlu disertai oleh rincian perabot dalam unit apartemen, misalnya tempat tidur, TV, kitchen set dan sebagainya.
Berikut contoh perjanjian sewa menyewa unit apartemen yang bisa dijadikan sebagai referensi:
Foto: wikimedia.org
Lalu, bagaimana dengan perjanjian sewa menyewa ruang usaha sekaligus hunian seperti ruko?
Sama halnya dengan properti berupa rumah tapak atau apartemen, menyewa ruang usaha seperti ruko juga harus mencantumkan poin-poin yang telah disebutkan di atas.
Berikut contoh perjanjian sewa menyewa ruko sederhana:
Foto: contohsurat.co
Selain ruko, ruang usaha lainnya yang kerap disewakan adalah ruangan kantor.
Di kota besar, ada banyak sekali gedung perkantoran yang ruang-ruangnya disewakan.
Nah, selain poin-poin dasar di atas, hal-hal lainnya yang perlu diketahui dalam contoh perjanjian sewa menyewa kantor adalah harga base rent dan service charge, di mana ini semua harus tercantum secara jelas di dalam surat perjanjian.
Termasuk juga soal tagihan yang harus dibayarkan dan sistem pembayaran, misalnya 3 bulan di muka atau langsung 1 tahun.
Begitu juga dengan pihak yang akan bertanggung jawab terhadap perbaikan jika terjadi kerusakan, atau batasan-batasan untuk mengubah ruang kantor sesuai dengan yang penyewa inginkan.
Pembuatan perjanjian sewa menyewa yang baik sendiri harus menghadirkan saksi, selain tanda tangan di atas materai tentunya.
Biasanya, perjanjian sewa menyewa yang nilainya sekitar Rp10 – 20 juta tidak perlu melibatkan notaris.
Jadi, bisa dibilang kalau beberapa poin di atas adalah contoh perjanjian sewa menyewa di bawah tangan.
Semoga contoh perjanjian sewa menyewa di atas bisa membantu Anda, ya!
Baca juga:
Rekomendasi Gedung dan Harga Sewa Kantor Jakarta Sesuai Kelas
Leave a comment