Belajar dari Pengalaman KPR Rumah Second, Perhatikan Hal Ini

4 min read

Ilustrasi Pengalaman KPR Rumah Second: Canva

Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berlaku untuk hunian baru maupun bekas. Bagaimana pengalaman KPR rumah second orang-orang?

Tentu pengalaman KPR rumah second setiap orang berbeda-beda. Kamu bisa membaca kisah-kisah mereka di berbagai forum, salah satunya Quora.

Nah seorang pemilik akun Quora bernama PAT menuturkan pengalamannya sebelum akhirnya tinggal dalam hunian milik pribadi.

Dia mengisahkan ketika dirinya hendak membeli rumah bekas seharga Rp875 juta dengan skema pembayaran kredit.

Katanya si pemilik juga sedang mencicil rumah tersebut. Kemudian, PAT mendatangi bank di mana si pemilik mengajukan KPR.

PAT mencoba mengajukan KPR take over. Singkat cerita bank melakukan appraisal terhadap properti yang bersangkutan.

Hasilnya, bank hanya memberikan plafon Rp500 juta. Maka PAT pun harus menyediakan uang Rp375 juta dan tambahan biaya lain.

Ya, dana tersebut jumlahnya sangat banyak, sehingga PAT membatalkan pengajuan KPR-nya. Namun, PAT tidak menyerah di sana.

Dia mencoba lagi peruntungannya dengan rumah Bekasi lain yang dijual Rp750 juta, tetapi hasilnya sama. Plafon hanya Rp500 juta.

Berdasarkan pengalaman KPR rumah second PAT, apa yang bisa kita pelajari? Dan apakah kredit hunian bekas direkomendasikan?

Perhatikan Ini Saat Mengajukan KPR Rumah Second

Kumpulkan uang muka sebanyak mungkin, tetapi ingat selalu ada celah menguntungkan!

pengalaman kpr rumah second

Ilustrasi Pengalaman KPR Rumah Second: Canva

Dua pengalaman pemilik akun Quora di atas menunjukkan bahwa KPR rumah second membutuhkan uang muka yang tidak sedikit.

Namun, bukan berarti masalah ini tidak ada solusinya. Jika ingin kredit rumah bekas, maka jalin komunikasi yang baik dengan penjual rumah.

Biasanya transaksi jual beli rumah bekas terjadi antar individu, sehingga bisa lebih fleksibel dalam bernegosiasi, bukan?

Hal-hal yang bisa menjadi bahan negosiasi antara lain uang tanda jadi, pajak, biaya notaris dan Akta Jual Beli (AJB).

Bahkan cara pembayaran uang muka juga bisa dinegosiasikan dengan si penjual rumah. Kalau terlalu berat, tanya apakah boleh bertahap?

Ketahui usia dan kondisi bangunan

pengalaman kpr rumah second

Ilustrasi Pengalaman KPR Rumah Second: Canva

Misalnya kamu membeli rumah bekas di Catha Rempoa Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Pemilik baru menghuninya sekitar tiga tahun.

Ya hunian tersebut walaupun berstatus second masih tergolong baru. Biasanya bank membagi rumah bekas dalam tiga kategori, yaitu:

  • 0 sampai 10 tahun masuk kategori baru;
  • 11 sampai 20 tahun masuk kategori sedang; dan
  • di atas 20 tahun masuk kategori tua.

Jika merujuk pada pengalaman KPR rumah second di atas, maka Anda harus menanyakan usia bangunan yang ingin PAT beli kala itu.

Apabila masuk kategori rumah tua, kemungkinan nilai appraisal rendah lantaran bank hanya akan menghargai tanahnya saja.

Kemudian cek juga kondisi bangunan. Nah untungnya pengecekan ini lebih mudah dilakukan pada hunian second daripada baru.

Pasalnya, bisa bertanya langsung kepada pemilik hunian. Kalau ada retak atau rembes, maka bisa menjadi bahan untuk nego harga jual rumah.

Pastikan legalitas bangunan

pengalaman kpr rumah second

Ilustrasi Pengalaman KPR Rumah Second: Canva

Salah satu hal yang harus diperhatikan saat mengajukan KPR rumah second adalah legalitas rumah. Jangan sampai kejadian seperti ini.

Anda memberikan uang tanda jadi, tetapi rumah tersebut tidak mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau hanya ada AJB saja.

Pastikan juga rumah tersebut bebas sengketa, seperti diperebutkan oleh ahli waris atau dijadikan jaminan hutang. Begini sangat berisiko!

Sebaiknya membeli rumah second dengan Sertifikat Hak Milik atas nama pemiliknya ya. Anda juga harus mendapatkan AJB saat transaksi.

Pasalnya, AJB tersebut merupakan salah satu syarat balik nama sertifikat rumah dan tanah. Tanpa dokumen ini, Anda tidak bisa melakukannya.

Jangan pula membeli rumah second dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) di atas tanah berstatus Hak Pengelolaan Lingkungan (HLP).

Perhatikan lokasi dan prospek perkembangan wilayah

pengalaman kpr rumah second

Ilustrasi Pengalaman KPR Rumah Second: Canva

Baik KPR rumah baru ataupun rumah bekas, Anda harus memperhatikan lokasi dan prospek perkembangan wilayah.

Pasalnya, hal ini berkaitan dengan kemudahan menjalani rutinitas sehari-hari. Rumah dekat supermarket, tentu memudahkan belanja.

Kemudian, hunian dekat stasiun MRT seperti Premium Cipete Cilandak akan memudahkan perjalanan ke tempat kerja.

Bagaimana jika fasilitas publik sekitar rumah belum lengkap? Kalau begitu, perhatikan prospek ke depannya, kira-kira akan ada pembangunan apa saja?

Pasalnya, membeli rumah di wilayah berkembang bisa sangat menguntungkan dalam jangka panjang. Mengapa demikian?

Alasannya, harga jual rumah sebelum dan setelah fasilitas publik tersedia jauh berbeda, pasti akan meningkat berkali-kali lipat. 

Membeli Rumah Bekas, Apakah Direkomendasikan?

pengalaman kpr rumah second

Ilustrasi Pengalaman KPR Rumah Second: Canva

Membeli rumah bekas kami rekomendasikan, karena selalu ada jalan untuk mendapatkannya dengan uang muka dan cicilan ringan!

Carilah informasi promo KPR sebanyak-banyaknya. Jangan cuma fokus ke satu bank saja, tetapi cari informasi dua, tiga, atau empat bank sekaligus.

Lakukan follow up agar aplikasi pengajuan cepat diproses. Banyak juga pengalaman KPR rumah second yang langsung akad dalam waktu singkat.

Jika ingin mencari informasi rumah bekas dan KPR bersamaan secara praktis, maka Anda bisa menghubungi tim 99.co Indonesia ya.

Reader Interactions

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *