Cara Investasi Tanah dan Untung Rugi Beli Tanah, Wajib Tahu!

9 min read

Ketika mendengar kata investasi properti atau investasi real estat, mungkin yang pertama kali muncul dalam pikiran adalah investasi properti komersial atau properti sewa. 

Tak aneh, jenis investasi tersebut memang umum dilakukan di zaman kiwari dan lekat dengan istilah investasi real estat itu sendiri. 

Namun selain kedua jenis investasi properti ini, Anda juga dapat mempertimbangkan dan mencoba investasi tanah

Istilah “juragan tanah” sebagai pelaku investasi di bidang tanah dengan kepemilikan tanah yang luas, sudah tak asing lagi di benak masyarakat Indonesia. 

Predikat tersebut kerap kali dimaknai sebagai salah satu penanda kemakmuran seseorang sejak zaman dulu.  

Yang jadi pertanyaan, apakah investasi tanah masih relevan di zaman sekarang? 

Apakah investasi ini memang benar-benar menjadi sebuah pilihan investasi yang baik?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, akan diulas secara umum mengenai apa alasan berinvestasi, kelebihan dan kekurangannya, serta pertanyaan lain yang masih berkaitan dan sering dipertanyakan. 

Sebelum membahas lebih lanjut, pertama-tama mari kita jelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian investasi tanah.

Apa Itu Investasi Tanah?

pengertian investasi tanah

Foto: pixabay.com

Pengertiannya sederhana, investasi tanah adalah bentuk investasi dengan sarana berupa lahan atau tanah kosong. 

Investasi jenis ini kerap kali diartikan sebagai investasi jangka panjang, yang memanfaatkan kenaikan harga tanah untuk mendapatkan profit tertinggi. 

Investasi semacam ini adalah investasi dengan nilai return of investment yang tinggi, bahkan jika dibandingkan dengan emas, deposito, bahkan investasi saham.

Jenis-Jenis Investasi Tanah

Investasi tanah adalah investasi yang perlu Anda lakukan karena lahan menjadi semakin langka dengan seiring bertambahnya populasi dan berkembangnya pembangunan lebih lanjut. 

Karena itu, Anda sebagai penanam modal mesti memahami sedikitnya tentang segi praktis dari kepemilikan tanah dan menjalankan bisnis berdasarkan fondasi investasi. 

Salah satu hal mendasar yang mesti Anda ketahui perihal investasi semacam ini, ialah jenis-jenis tanah investasi yang umum ditemui. 

Berikut merupakan jenis-jenis investasi tanah berdasarkan kegunaannya atau tujuannya:

  • Tanah untuk pengembangan hunian
  • Tanah untuk pengembangan komersial
  • Tanah pertanian
  • Tanah peternakan
  • Tanah hutan
  • Tanah untuk pertambangan
  • Tanah perkebunan
  • Tanah untuk area rekreasi

Jenis-jenis investasi di atas ini memiliki beragam rentang tinggi harga modal yang berbeda-beda. 

Misalnya bagi Anda yang sedang mencari-cari investasi tanah dengan modal kecil, lebih pas untuk memulai dengan investasi tanah kavling untuk hunian atau untuk membangun sebuah peternakan. 

Jenis-Jenis Investasi Tanah

Foto: pexels.com

Anda juga bisa melirik investasi tanah kebun. Ini adalah jenis investasi untuk tanah yang digunakan sebagai peternakan dan kegiatan bisnis agrikultur lainnya. 

Cocok sekali bagi yang baru memulai investasi kecil-kecilan dan ingin memiliki lahan untuk membuat ladang, perkebunan buah, dan sebagainya.

Selain mengincar tanah berdasarkan pemanfaatannya, Anda juga dapat melakukan investasi tanah dengan modal kecil hanya dengan membeli tanah kosong. 

Investasi ini saja sudah menjadi investasi dengan prospek menjanjikan karena harganya yang terus meningkat.

Cara Investasi Tanah

cara memulai investasi tanah

Foto: moneycontrol.com

Menerapkan cara investasi tanah secara tepat merupakan hal yang penting bagi Anda yang tertarik untuk mulai menanamkan modal Anda pada produk properti ini. 

Sebelum melangkah lebih jauh, ada beberapa hal yang mesti Anda perhatikan untuk membeli tanah yang baik. 

Berikut ini cara investasi tanah yang baik:

  • Periksa lokasi tanah secara langsung, ketahui kemudahan aksesibilitasnya
  • Kenali jenis tanah dan kualitas airnya
  • Periksa kestrategisan lokasi tanahnya (ketersediaan fasilitas dan infrastruktur)
  • Ketahui status tanah dan peruntukannya dari pemerintah setempat (Koefisien Lantai Bangunan dan Koefisien Dasar Bangunan)

Setelah menentukan lahan idaman, Anda dapat mulai memikirkan cara pembeliannya. 

Ada beberapa cara investasi tanah yang dapat dilakukan. 

Dua cara yang paling umum adalah, dengan membelinya langsung secara tunai dari pemilik tanah dan mengajukan Kredit Pemilikan Tanah (KPT)

cara investasi tanah bagi pemula

Foto: pexels.com

Jika memilih cara pembelian secara tunai, Anda tinggal langsung membeli tanah yang diinginkan. 

Setelah itu, Anda hanya perlu menunggu dan menjaganya sampai harga naik. Jika sudah, jual lahan dengan harga yang lebih tinggi.

Cara yang kedua adalah melalui KPT, yaitu dengan meminjam uang dari bank untuk membeli sebidang tanah. 

Cara ini lebih ramah bagi investor yang memiliki dana terbatas.  

Untuk cara investasi tanah melalui pembelian lewat KPT, ada langkah-langkah dan syarat-syarat khusus yang mesti Anda ikuti.

Syarat Mengajukan KPT

Untuk mengajukan Kredit Pemilikan Tanah, pemohon dapat langsung mengunjungi bank yang menyediakan program tersebut. 

Berikut ini syarat mengajukan KPT yang wajib dipenuhi pemohon:

  • Sediakan uang muka senilai 30% dari total harga tanah yang Anda inginkan
  • Usia pemohon minimal 21 tahun atau sudah menikah
  • Usia pemohon tidak lebih dari 50 tahun
  • Memiliki status sebagai karyawan tetap setidaknya selama 2 tahun.

Dokumen yang Harus Disiapkan untuk KPT

Setelah memenuhi syarat-syarat KPT, Anda diharuskan untuk menyiapkan dokumen-dokumen untuk KPT, sebagai berikut:

  • Fotokopi KTP
  • Fotokopi NPWP
  • Akta nikah atau cerai
  • Kartu keluarga
  • Buku rekening tabungan dengan catatan keuangan 3 bulan terakhir
  • Bagi Anda yang berprofesi sebagai wiraswasta, diperlukan bukti transaksi keuangan usaha, SIUP, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
  • Dokumen kepemilikan agunan (SHM, IMB, PBB).

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Tanah

Investasi properti, termasuk investasi tanah, dianggap menjadi salah satu investasi unggulan oleh banyak orang. 

Bahkan banyak penasihat keuangan yang menyarankan untuk selalu menyisihkan sebagian dana pada investasi properti dan real estat, jika memungkinkan. 

Beberapa dekade terakhir ini, harga tanah terus naik dan ini tentu dibarengi oleh return of investment yang menjanjikan. 

Namun sebelum Anda berinvestasi pada produk ini, ada beberapa hal yang mesti Anda perhatikan. 

Berikut ini kelebihan dan kekurangan investasi tanah yang wajib Anda ketahui.

Kelebihan Investasi Tanah

Kelebihan Investasi Tanah

Foto: pexels.com

Harga investasi yang lebih terjangkau

Harga investasi tanah lebih murah dibandingkan dengan investasi properti bangunan di lokasi dan pasar yang sama. 

Terutama jika anda memang tertarik untuk investasi tanah kavling untuk hunian. 

Harga lahan kosong tentunya lebih murah dibandingkan lahan dengan bangunan yang memerlukan biaya konstruksi. 

Perbandingan ini terutama dapat Anda manfaatkan untuk investasi di wilayah-wilayah yang telah berkembang dengan harga pasar properti yang kompetitif.

Harga jual kembali yang tinggi

Bagi Anda yang masih bertanya-tanya lebih bagus investasi rumah atau tanah, poin kedua ini dapat menjadi jawaban. 

Berinvestasi lahan kosong memiliki nilai jual kembali yang lebih tinggi dari investasi rumah. 

Mengapa demikian? 

Karena dengan berlalunya waktu, suatu rumah akan menurun kondisinya dan memerlukan renovasi. 

Sementara tanah kosong tidak menurun kondisinya karena faktor cuaca atau erosi.

Baca juga:

Jangan Keliru! Ini Contoh Sertifikat Tanah dan Cara Cek Keasliannya!

Multifungsi

Kelebihan berikutnya adalah sifat lahan kosong yang multiguna. 

Tanah kosong bersifat fleksibel, dapat diatur untuk memenuhi kebutuhan Anda di masa mendatang. 

Anda dapat membangun rumah, peternakan, atau apa pun yang Anda perlukan. Anda juga dapat menjual tanah pada pengembang. 

Fleksibilitas ini juga dapat menjadi alasan lainnya untuk membeli tanah ketimbang rumah, bagi Anda yang masih menimbang-nimbang lebih baik investasi rumah atau tanah.

Perawatan yang mudah

Biaya perawatan tanah kosong tentunya jauh lebih hemat ketimbang perawatan properti bangunan. 

Anda tidak perlu khawatir untuk memperbaiki sesuatu atau merenovasi. 

Yang Anda perlukan untuk biaya pengelolaan berupa biaya jasa seorang penjaga untuk mengawasi lahan Anda dan pemagaran.

Kepemilikan langsung

Pembeli tanah pada umumnya membayar secara tunai, maka kepemilikannya juga biasanya bersifat langsung dan sepenuhnya. 

Tanah juga merupakan barang yang nyata ada, memberikan ketenangan bagi pemiliknya karena merupakan aset konkret yang tidak berkurang. 

Anda juga terhindar dari bunga hipotek dan biaya pinjaman yang biasanya dibebankan oleh bank.

Kekurangan Investasi Tanah

Kekurangan Investasi Tanah

Foto: pexels.com

Suplai yang semakin berkurang

Yang menjadi pertimbangan dalam cara investasi tanah adalah dinamika suplai dan permintaan. 

Permintaan akan tanah terus naik sementara suplai menjadi semakin terbatas. 

Seiring dengan perkembangan suatu wilayah dan infrastruktur dan populasinya, ketersediaan tanah justru semakin menurun, terutama di wilayah urban. 

Dengan tren seperti ini, maka tanah yang lebih mudah untuk dijadikan investasi adalah tanah-tanah di wilayah pinggiran.

Pelanggaran hak milik

Pelanggaran hak milik atau perebutan lahan secara paksa dan ilegal memang tidak begitu banyak terjadi, namun hal ini tetap menjadi kekurangan yang mesti Anda perhatikan karena hal tersebut dapat terjadi pada investasi tanah. 

Untuk mencegah kemungkinan kasus seperti ini dan keamanan pembelian tanah, ada baiknya Anda memeriksa data atau sertifikat kepemilikan tanah (SHM) yang akan dibeli setidaknya sampai 30 tahun yang lalu, terutama untuk tanah agrikultur.

Tidak ada pemasukan langsung

Poin selanjutnya masih berkaitan dengan pertanyaan apakah lebih menguntungkan investasi rumah atau tanah. 

Bagi Anda yang memilih investasi rumah, Anda bisa mendapatkan pemasukan dengan menyewakannya. 

Penyewaan rumah sudah umum dilakukan dan relatif lebih mudah dibandingkan dengan menyewakan tanah. 

Memang tanah kosong dapat memiliki kekurangan berupa tidak adanya pemasukan sama sekali, terutama tanah di wilayah pinggiran.

Namun untuk tanah di area berkembang, Anda dapat mencoba menyewakannya sebagai area komersial dan kebutuhan lainnya.

Tips agar Sukses Berinvestasi Tanah

Setelah Anda mengenal cara dan juga keuntungan serta kerugian dari berinvestasi tanah, ada beberapa tips untuk kalian yang memang benar-benar serius untuk berinvestasi di bidang ini, baik itu investasi tanah kavling, investasi tanah kebun, ataupun jenis investasi tanah lainnya.

Pastikan Kepemilikannya

Cara praktis untuk cek keaslian bukti kepemilikan adalah dengan mengeceknya secara online. Baik itu melalui aplikasi Sentuh Tanahku maupun ke website BPN langsung. 

Keduanya memiliki fitur yang bisa mengecek keaslian sertifikat, mengecek proses pembuatan balik nama sertifikat, hingga mendapatkan informasi dan biaya untuk mengurus sertifikat.

Periksa Detail Tanahnya

Menurut Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 09/KPTS/M/1995 Tahun 1995 tentang Pedoman Pengikatan Jual Beli Rumah, objek pengikatan jual beli harus diuraikan secara jelas di dalam suatu perjanjian pengikatan jual beli yang terdiri dari luas bangunan, luas tanah, lokasi tanah, dan harga rumah dan tanah. 

Maka pastikan semua komponen ini tidak merugikan kedua pihak. Penting untuk Anda memeriksa secara detail tentang ukuran, batas, bentuk dan luas tanah yang tercantum dalam sertifikat sesuai dengan kondisi di lapangan.

Pembuatan Akta Jual Beli

Akta jual beli (AJB) menjadi bukti transaksi jual beli tanah. Proses ini harus dilakukan di hadapan notaris atau pejabat pembuat akta tanah, agar memiliki kekuatan hukum. 

Ada dokumen dan kewajiban yang harus disiapkan penjual dan pembeli sebagai persyaratan.

Penjual:

  • Sertifikat tanah asli
  • Izin mendirikan bangunan (IMB)
  • KTP dan surat persetujuan suami/istri jika sudah menikah
  • Jika suami/istri meninggal, harus ada akta kematian
  • Bukti bayar PBB 10 tahun terakhir
  • Kartu keluarga
  • Surat pernyataan tanah tidak dalam sengketa
  • Kewajiban: membayar PPh sebesar Nilai Jual Objek Pajak/harga jual x 5%.

Pembeli:

  • KTP
  • Kartu keluarga
  • Kewajiban: melunasi BPHTB sebesar NJOP/(harga beli – nilai tidak kena pajak) x 5%.

Itulah cara investasi tanah dan untung rugi investasi tanah yang wajib diketahui. 

Investasi tak melulu soal tanah, Anda juga bisa berinvestasi dalam bentuk lain misalnya rumah atau apartemen.

Rekomendasi properti untuk investasi di antaranya ada Roseville BSD, Southgate, dan masih banyak lagi.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat.

Selamat berinvestasi!

Baca juga:

Jangan Asal Pilih! Ini 7 Lokasi Terbaik untuk Investasi Properti agar Makin 'Cuan'

Reader Interactions

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *